Bingung mau menyimpan dana darurat dimana?
Yuk, scroll ke bawah, wartadana akan bahas 4 instrumen yang bisa kamu gunakan untuk menyimpan dana darurat.
Ps : wartadana menggunakan pendekatan dana darurat jangka pendek (rainy day fund) dan dana darurat jangka panjang (emergency fund).

Kamu bisa baca detil di Dana Darurat 101.
TL,DR :
Dana darurat jangka pendek untuk mengcover kebutuhan / kondisi dadakan dalam nominal kecil. Idealnya kamu sisihkan sebesar Rp 1 hingga Rp 10 juta.
Sementara dana darurat jangka panjang untuk mengcover saat kehilangan penghasilan / kondisi medis / kondisi emergency lainnya yang membutuhkan uang besar. Idealnya 3-6 bulan kali biaya bulanan.
Yuk, kita bahas gimana cara menyimpan dana darurat ini!
KONTEN ARTIKEL
1. Rainy Day Fund
Rainy day fund aka dana darurat jangka pendek digunakan untuk hal-hal dadakan + urgen yang membutuhkan uang dalam nominal lebih kecil.
Contoh : wartadana pernah menabrak mobil saat membawa motor, sehingga harus mengganti rugi biaya perbaikan mobil tersebut di saat itu juga.

Hal-hal yang dadakan tapi urgen banget. Uangnya harus ada di saat bersamaan.
Karna kalo uangnya nggak ada, masalahnya akan makin runyam dan berat untuk diselesaikan.
Untuk cadangan dana darurat jangka pendeknya, kamu bisa menyisihkan sekitar Rp 1 hingga Rp 10 juta, tergantung budget dan rencana masing-masing.
Baca Juga : Gimana Cara Menghitung Berapa Budget Dana Daruratku?

Karna sifatnya yang butuh likuid + dadakan + urgent pula, maka rainy day fund harus kamu simpan dalam bentuk likuid.
Agar saat membutuhkannya, kamu langsung tarik.
Nggak perlu mikir, gimana cara mencairkan uang ini, atau nunggu proses pencairan pula.
Balik lagi, namanya saja urgen + dadakan. Bisa terjadi kapan saja tapi harus ready.
– Rekening Tabungan Terpisah
Salah satu opsi paling mudah untuk menyimpan dana darurat jangka pendek adalah rekening tabungan terpisah.
Bukan berarti dana darurat jangka pendek nggak bisa disimpan dalam rekening yang biasa kamu gunakan untuk menabung.

Tapi alangkah baiknya memiliki tabungan terpisah untuk menyimpan dana darurat jangka pendek.
Agar uang ini nggak terpakai sebelum kondisi urgent tersebut muncul.
Selain itu, dengan banyaknya tabungan digital penuh fasilitas gratisan, menambah 1 rekening baru untuk menyimpan cadangan rainy day fund, sama sekali nggak memberatkan.
– 6 Kriteria Rekening Dana Darurat
Untuk yang kepikiran membuka tabungan baru, berikut 6 kriteria tabungan untuk menyimpan dana darurat jangka pendek :
- bisa buka online, jangan lagi pergi ke Bank untuk buka tabungan
- gratis biaya admin bulanan, jadi saldo nggak akan kepotong
- tanpa saldo minimum, sehingga bisa dikuras sampai saldo Rp 0
- memberi kartu ATM, agar bisa tarik tunai kapan saja
- gratis biaya tarik tunai di ATM mana saja, sehingga nggak perlu keliling nyari mesin ATM
- bebas biaya transfer, kali-kali harus transfer online

Pertanyaan selanjutnya : wartadana, gimana caranya mem-filter semua tabungan yang ada menjadi masuk 6 kriteria tersebut?
Well, kamu nggak perlu filter apapun.
Wartadana sudah list 4 tabungan yang memenuhi 6 kriteria di atas, sebagai berikut :
- Bank Jago, punya kompartemen tabungan (kantongan Jago)
- TMRW, punya rekening khusus menabung dengan bunga lebih tinggi
- (-) Bank Aladin (ada saldo minimal Rp 1k (cincai lah ya))
- (-) Blu BCA Digital, nggak kasih kartu ATM tapi memberi fasilitas tarik tunai tanpa kartu di mesin ATM BCA yang bertaburan dimana-mana itu.
2. Emergency Fund
Emergency fund aka dana darurat jangka panjang bertujuan untuk mengcover saat seseorang kehilangan penghasilan, ketemu dengan kondisi urgen yang memerlukan uang besar atau pengobatan medis.

Beberapa hal yang membedakan dana darurat jangka pendek dan jangka panjang adalah kondisi urgennya dan nominal uang yang diperlukan.
Untuk rainy day fund, sifatnya mendadak bisa kapan saja, tapi membutuhkan uang lebih sedikit.
Sementara emergency fund, sifatnya memang mendadak serta membutuhkan uang lebih banyak, tapi bisa diprediksi.

Maksud emergency fund bisa diprediksi adalah dalam konteks kehilangan penghasilan. At least kamu punya waktu 1 bulanan sebelum harus menggunakan dana daruratmu, saat terkena PHK.
Karna perusahaan membayarkan gaji terakhir / uang pisah / uang pesangon.
Sehingga konteks waktu untuk menggunakan dana daruratmu, kamu nggak harus ambil uangnya di hari ini juga.
Kecuali kamu bekerja secara informal, dimana kehilangan penghasilan / tidak kontinyu-nya penghasilan, pasti sudah kamu mitigasi.

Dengan sifatnya yang masih bisa nunggu, kamu memiliki lebih banyak opsi untuk menyimpan dana darurat jangka panjangmu.
Beda dari si rainy day fund, yang hanya boleh ditempatkan sebagai tabungan.
Berikut adalah 4 opsi untuk menyimpan emergency fund.
a. Tabungan Terpisah
Instrumen favorit untuk menyimpan cadangan dana darurat adalah rekening tabungan terpisah.
Kembali wartadana ulangi bahwa menyimpan uang dalam satu rekening tabungan saja, memiliki risiko tercampur dimana uangnya susah terlacak.

Sementara saat kamu punya tabungan terpisah, walopun uangmu terpencar, kamu mudah mengindentifikasi uangmu sebagai dana darurat.
Dengan demikian, kamu sadar untuk nggak menggunakan uang tersebut sebelum kondisi darurat yang dimaksud.

Manfaat lain dari menyimpan dana darurat dalam rekening terpisah adalah membantu saat proses menyisihkan dana darurat tersebut.
Contoh : kamu wajib menyisihkan emergency fund sebesar 6 kali biaya hidup, dengan asumsi menabung 500k selama 1 tahun.
Maka tugasmu hanya mentransfer uang 500k dari gaji / penghasilan bulanan ke rekening terpisah.
Nggak usah disentuh, nggak perlu diliatin, anggap saja uangnya udah nggak ada lagi.

Dibanding nih, membiarkan uang 500k itu ada di tabungan gaji, yang kadang kelupaan bahwa fungsinya untuk dana darurat.
Risiko kepake dan tabungan nggak nambah, justru lebih besar.
Kalo setuju untuk menyimpan emergency fund di rekening terpisah, berikut kriteria tabungan yang bisa kamu pilih :
- bisa buka online, jangan lagi pergi ke Bank untuk buka tabungan
- gratis biaya admin bulanan, jadi saldo nggak akan kepotong
- tanpa saldo minimum, sehingga bisa dikuras sampai saldo Rp 0
- bebas biaya transfer, agar bisa transfer ke rekening utama kamu (sehingga ATM gak perlu banget)
- bunga menarik, biar saldo tabungan nambah
Ada versi filternya?

Yes, berikut adalah tabungan yang memenuhi 5 kriteria di atas :
- Blu BCA Digital,
- TMRW,
- Bank Jago,
- Bank Neo Commerce,
- Seabank,
- (-) Bank Aladin (ada saldo minimal Rp 1k (cincai lah ya))
Silahkan baca review dan cocokkan dengan keperluan kamu pribadi.
b. Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka adalah tabungan yang berbentuk cicilan kepada Bank.
Jadi konsepnya kamu menyimpan sejumlah uang secara rutin selama tenor yang kamu pilih.

Menggunakan tabungan berjangka untuk menyimpan dana darurat merupakan langkah yang tepat kalo kamu di fase menyisihkan dana darurat.
Karna sifatnya yang wajib mencicil, lebih mudah untuk on track dalam proses menabung emergency fund.
Kekurangan instrumen ini adalah nggak likuid.

Dalam proses mencicil, tentunya kamu masih berkewajiban untuk menyetor tabungan setiap bulan.
Sehingga proses pencairan tabungan berjangka nggak semudah menarik saldo tabungan.
Beberapa Bank mensyaratkan penalty saat pencairan lebih awal, yang akan mengurangi jumlah uang yang telah kamu tabung.
Untuk pencairan tabungan berjangka, bisa 1 hari sampai 1 bulan sejak setoran terakhir (tergantung kebijakan Bank).
Baca Juga : Referensi Tabungan Berjangka
c. Deposito Jangka Pendek
Deposito tenor pendek adalah salah satu instrumen yang cocok untuk digunakan menyimpan dana darurat.
Dengan mendepositokan uang, kamu memastikan bahwa dana tersebut nggak akan mudah terpakai.
Sehingga kontrolnya lebih mudah.

Perihal tenor atau jangka waktu deposito, untuk menyimpan emergency fund, pastikan kamu memilih tenor singkat sekitar 1 bulan.
Hal ini agar kamu hanya perlu waktu 1 bulan untuk menunggu pencairan danamu.

Untuk memaksimalkan deposito, kamu bisa pilih opsi ARO + I.
ARO + I adalah opsi bunga berbunga. Jadi deposito kamu diperpanjang berikut dengan bunganya.
2 hal yang perlu kamu perhatikan terkait deposito online adalah :
- Hindari beberapa Bank yang nggak bisa mencairkan deposito online lebih cepat (artinya pencairan deposito harus menunggu jatuh tempo).
- Untuk opsi perpanjangan deposito, pastikan kamu review setiap bulannya. Untuk memastikan kamu nggak perlu menggunakan dana darurat, setelah depo diperpanjang.

Hampir semua Bank memiliki produk deposito online, yang bisa kamu akses dari mobile appsnya.
Sehingga untuk opsi menyimpan dana darurat dalam bentuk deposito, kamu nggak harus membuka rekening baru.
Lebih praktis, mengoptimalkan rekening yang sudah ada.
d. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang (RDPU) adalah investasi reksadana yang paling aman sekaligus dengan return paling rendah.
Kenapa RDPU dikatakan aman adalah karna mayoritas dana nasabah dimasukkan dalam produk pasar uang, sehingga kecil kemungkinan merugi.
Sejauh ini wartadana belum pernah menjumpai RDPU yang minus.
Selalu positif walopun geraknya kayak keong merambat.

Untuk menyimpan dana darurat dalam bentuk reksadana pasar uang, ada 3 hal yang harus kamu tahu, yaitu :
- Pastiin beli RDPU menggunakan aplikasi yang bisa kamu akses secara online,
- Waktu mencairkan RPDU adalah 2-5 hari kerja,
- Walaupun kemungkinan rugi kecil, risiko selalu ada.

Jika ingin menggunakan reksadana pasar uang untuk menyimpan dana darurat, kamu perlu memiliki akun di Agen Penjual Reksadana Online (APERDO).
Yes, terdengar ribet, tapi nggak kok.
Aperdo berupa aplikasi investasi reksadana seperti Bibit / Bareksa / Ajaib.
Baca Juga : 6 Aplikasi Investasi Reksadana Online
3. Instrumen Yang Dihindari
Selanjutnya wartadana ingin bahas instrumen yang harus kamu hindari untuk menyimpan dana darurat.
Alasannya sederhana, karna instrumen yang akan kita bahas sifatnya adalah investasi dengan risiko .
Tentunya kamu nggak boleh merisikokan dana daruratmu.
Karna kalo mendadak harus digunakan, merisikokan tabungan emergency fund sama dengan merisikokan hidupmu sendiri.

Beberapa instrumen yang terlihat menarik dan menggoda, contohnya :
- Valuta asing (USD / SGD)
- Obligasi dan reksadana pendapatan tetap,
- Saham dan reksadana saham,
- Investasi peer to peer,
- Emas batangan,
- Crypto currency (BTC dan kawan-kawan)
Sebisa mungkin, hindari instrumen yang ada di list atas.
Kecuali kamu punya kualifikasi dan mengerti marketnya, dimana paham kapan harus keluar dan masuk, ya silahkan!

Ps : di artikel instrumen untuk menyimpan dana darurat ini, wartadana banyak memberi saran rekening tabungan / aplikasi investasi.
Sebisa mungkin wartadana nggak merekomendasikan produk keuangan yang nggak pernah wartadana pakai.
Karna risikonya nggak terukur dan nggak fair untuk pembaca wartadana. Tapi bukan berarti kamu nggak perlu melakukan validasi kebenaran informasinya.
Karna trust itu penting tapi lebih baik trust and verify. Deal ya?

Selesai juga ngomongin cara atau dimana menyimpan dana darurat.
Jangan lupa bookmark dan baca habis seri dana darurat wartadana berikut :
- Dana Darurat 101
- Fungsi Emergency Fund – 5 Alasan Kamu Wajib Punya Dana Darurat
- Cara Menghitung Dana Darurat
- Kalkulator Dana Darurat
- Angka Dana Darurat Ideal
- Dana Darurat Berapa Kali Gaji?
- Cara Mengumpulkan Dana Darurat
- Cara Menyimpan Dana Darurat (artikel ini)
- Dana Darurat vs Asuransi Kesehatan
- Asuransi Jiwa vs Dana Darurat
- Dana Darurat vs Menabung
- Dana Darurat vs Investasi
- Pinjaman Dana Darurat
- Kapan Boleh Pake Dana Darurat?
- FAQ Pentingnya Dana Darurat