Apa Yang Bisa Kita Lakukan? Berikut 6 Tips Menyiasati Inflasi!
Berikut 6 tips menyiasati inflasi, karna kenaikan harga barang adalah fenomena 2022 yang udah nggak terelakkan.
Mulai dari perang Ukraina hingga naiknya harga gas rumah tangga.
Wartadana masih ingat ocehan ortu di rumah yang heran, kok setiap bulannya harga gas naik melulu.
Well, mom, that’s inflation. Dan inflasi terjadi karna hal yang lebih besar dari sekedar pengeluaran rumah tangga.

Semua orang di Indonesia mengalami hal yang sama. Keheranan saat harga barang naik melulu. Atau cuman mengernyit aneh saat kemasan snack bertambah kecil.
Siapa yang pernah jajan momogi?

Momogi menjelaskan tanpa kata gimana fenomena kemasan snack makin mengecil.
Jadi yuk kita cari tahu gimana cara menyiasati inflasi yang membuat kenaikan harga barang pokok.
KONTEN ARTIKEL
1. Pastiin Penghasilan Aman
Di saat inflasi bergerak naik, artinya harga kebutuhan pokok akan ikut naik.
Biasanya bergerak serentak, mulai dari bahan makanan hingga gas dan bahan bakar minyak.
Hal pertama yang bisa kita lakuin untuk menyiasati inflasi adalah memastikan penghasilan aman dan nggak terganggu.
Artinya income bulanan masih sama jumlahnya, nggak berkurang.

Idealnya sih, di saat ada inflasi, tentunya harus ada sumber penghasilan tambahan.
Tapi karna kondisi ekonomi juga lagi begini amat, maka memastikan penghasilan aman dan tetap masuk ke rekening adalah tugas utama.
Karna dengan penghasilan yang ada saja, tentu sudah berat untuk mencukupkan biaya hidup. Apalagi saat penghasilan berkurang atau hilang sama sekali.

Lebih bijak di momen seperti ini untuk nggak agresif dalam membuat perubahan. Bukan berarti nggak boleh pindah tempat kerja, atau nggak boleh memulai usaha baru.
Hanya saja karna kondisi ekonomi juga penuh ketidakpastian, selalu ada kemungkinan harga akan naik lebih tinggi lagi.
Sehingga kamu wajib mempertimbangkan efek inflasi terhadap penghasilanmu, sebelum mulai melakukan hal-hal baru yang berisiko pada income-mu.
2. Membuat Budget Bulanan
Untuk kamu yang terbiasa hidup tanpa budget, dengan adanya kenaikan harga yang terjadi serentak, ada baiknya untuk mulai mencoba melakukannya.
Membuat budget bulanan, memberi tahu kamu akan :
- gaya spending,
- besaran pengeluaran,
- prioritas hidup kamu.
Nggak perlu budget rumit, sekedar catatan yang jelas mengenai pengeluaran bulanan sudah cukup.

Yang penting dari catatan tersebut, kamu bisa simpulkan gimana gaya pengeluaran bulanan kamu serta menentukan prioritas spending.
Karna tanpa membuat budget bulanan, mudah untuk melakukan impulsif spending yang nggak terencana.
Baca Juga :
3. Mengurangi Biaya Nggak Perlu
Berdasarkan informasi yang kamu dapatin dari budget bulanan, kamu bisa mulai melakukan trimming terhadap pengeluaran yang nggak perlu.
Contoh : udah boleh sortir langganan netflix, HBOGo ataupun Wevideo.
Nggak harus menghilangkannya sampai nggak punya hiburan.
Tapi sesuaikan dengan pengeluaran yang lainnya.

Semisal untuk budget makan mulai menipis karna harga bahan pokok naiknya luar biasa, maka mungkin kamu boleh melakukan penyesuaian bertahap pada biaya hiburan.
Hal yang sama berlaku untuk biaya lain yang muncul dalam catatan budget kamu.
Wartadana nggak ngajak siapapun untuk hidup frugal (super hemat) sampai tipis batasannya dengan hidup susah.
Tapi wartadana ajakin kamu untuk melakukan yang namanya mindful spending. Artinya setiap pengeluaran terasa bijak dan berarti bagimu.
4. Kurangi Hutang / Cicilan
Tips keempat untuk menghadapi inflasi yang membuat harga barang pada naik adalah mengurangi cicilan.
Hal pertama yang biasa seseorang lakukan saat kepengen belanja tapi uangnya belum cukup adalah mengubah tagihan belanja menjadi cicilan bulanan.
Di momen saat inflasi lagi naik begini, mempertimbangkan untuk mengurangi cicilan adalah langkah yang bijak.

Karna cicilan mayoritas adalah untuk kesenangan atau upgrade barang yang masih bisa kita tunda sementara waktu, terutama cicilan paylater / gadget / travelling.
Sehingga nggak ada salahnya, ditunggu dulu sampai kondisi lebih kondusif.
Agar nantinya cicilan bulanan juga nggak membebani kamu ataupun membuat kamu harus compromise terhadap biaya hidup lainnya.
5. Pastiin Dana Darurat Aman
Di momen saat harga barang pada naik, sudah sewajarnya kalo kamu memastikan bahwa dana darurat aman dan berbentuk cash yang bisa diakses kapan saja.
Banyak argumen bahwa di saat inflasi lagi tinggi, menyimpan cash dalam jumlah besar sebenarnya adalah tindakan yang merugikan.
Karna nilai uang tunai tersebut akan tergerus oleh inflasi dengan cepat.

Tapi di sisi lain, nggak memiliki uang tunai yang memadai di saat inflasi sedang naik-naiknya juga merupakan hal yang kurang tepat.
Idealnya adalah kamu sisihkan sejumlah uang sesuai dengan budget bulanan serta cadangan dana darurat.
Baca Juga :
6. Cari Penghasilan Tambahan
Di poin pertama kita sudah ngomongin tentang memastikan penghasilan aman.
Nah, selanjutnya tips menyiasati inflasi yang terakhir adalah mulai mencari penghasilan tambahan.
Wartadana mencantumkan tips ini sebagai pilihan terakhir, karna mencari penghasilan tambahn nggak semudah cap cip cup kembang kuncup.

Tentunya ada banyak persoalan yang harus dijawab, sebelum bisa menemukan income tambahan yang memadai sekaligus nggak menyita terlalu banyak waktu dan pikiran.
Karna di saat inflasi naik, sebetulnya perusahaan adalah institusi yang terkena dampaknya terlebih dahulu.
Contoh : tarif listrik rumah tangga di bawah 3.500 watt masih sama. Sementara tarif untuk di atas 3500 watt akan naik sekitar 17 %.
Hal-hal kayak gini pastinya lebih terasa pada perusahaan. Sehingga lebih challenging untuk menemukan penghasilan tambahan yang memadai.
Maka saat proses mencari income tambahan menjadi lebih rumit atau nggak ketemu-ketemu, it’s totally okay.
Baca Juga :
Ps : wartadana nggak ngomongin soal investasi atau tabungan lainnya, karna tujuan dari artikel ini adalah tips menyiasati inflasi untuk survival terlebih dahulu.
Selain itu untuk investasi, wartadana percaya kamu tentunya sudah menyisihkan porsi yang tepat di instrumen yang tepat.
So, that’s another talk for another moment.
Baca Juga :
- Apa Itu Mindful Spending?
- Apa Itu Fenomena Shrinkflation?