Tips Aman Transaksi Online Pake Kartu Kredit
Siapa yang sering belanja online, pastinya butuh tips aman transaksi online.
Terutama jika pembayarannya menggunakan kartu kredit.
Saya sendiri suka belanja online. Karna variasi produknya lebih banyak dan harganya lebih murah.

Sehingga saya selalu upaya untuk mastiin bahwa saya selalu aman setiap kali belanja online. Caranya? Ada di bawah.
Tapi sebelum itu, yok bahas mengapa lebih baik pake kartu kredit daripada kartu debet saat transaksi daring.
Kartu Debet VS Kartu Kredit
Memang benar untuk belanja online ada banyak metode pembayaran.
- Bayar lewat Alfamart / Indomaret
- Saldo e-money
- Transfer rekening
- Kartu debet
- Kartu kredit
Opsi terbaik saat bayar belanjaan adalah : transfer dan e-money. Karna jejak kartu kamu nggak ketinggalan di toko online tersebut.
Tapi saat hanya ada dua pilihan pembayaran antara kartu debet atau kartu kredit, maka selalu pilih kartu kredit dibanding kartu debet buat bayar belanjaan online.

Mengapa?
- Karna kartu kredit punya mekanisme proteksi ekstra. Kartu kredit seperti Master Card punya secure Master dan Visa punya verified by Visa.
- Karna kartu kredit nggak terkait langsung dengan uang tabungan kamu.
- Karna kalo (AMIT-AMIT) sampai kena hack, maka yang habis adalah sisa limit kartu kredit dan bukan rekening kamu.
Yok keep scrolling, cari tahu gimana cara mengamankan transaksi belanja online kamu.
Baca Juga :

KONTEN ARTIKEL
1. CCV Adalah Privasi
CVV adalah card verification value. Atau disebut juga Kode Keamanan Kartu
Merupakan 3 digit angka yang ada di belakang kartu kredit kamu. Semua kartu kredit pasti punya CCV.
Ada beberapa bank yang langsung menuliskan 3 angka CCV.
Sementara ada juga beberapa kartu kredit yang menuliskan 4 digit dari nomor kartu kreditnya, sehingga di bagian belakang kartu kredit akan muncul 7 digit angka.
Nggak usah bingung, CCV adalah 3 angka terakhir. Hanya 3 angka.

Gunanya CCV adalah 3 angka yang berfungsi sebagai password saat kamu belanja online.
Sehingga ada beberapa situs yang saat kamu sudah masukin CCV, transaksi langsung berjalan otomatis.

Maka semua hal yang berbau PIN & password adalah privasi, yang nggak boleh kamu bagikan pada siapapun.
Ingat : CCV itu 3 digit doang. Siapapun yang kepengen curang, asalkan niat pasti bisa dengan mudah menghapal 3 digit CCV ini.
Jadi proteksi awalnya dimulai dari diri sendiri untuk selalu merahasiakan CCV atau PIN kartu kredit masing-masing.
2. Belanja Di Market Place
Saya lebih sarankan untuk berbelanja di market place, dibanding belanja secara langsung di toko online apalagi belanja di Instagram.
Market place adalah pasar toko online seperti Tokopedia, Bukalapak atau Shopee yang merupakan jenis-jenis market place.
Sementara toko online yang basisnya di website bukanlah market place.
Tapi, sekarang ada banyak toko online berbasis web yang juga buka toko di market place.
Kalo demikian kondisinya, lebih baik pilih belanja di market place (kecuali promo di web lebih menarik).

Kenapa memilih market place dibanding belanja ke toko berbasis web?
- Karna market place punya mekanisme untuk klaim jika barang nggak dikirim atau sampai dalam kondisi yang nggak sesuai. Nah, kalo belanja langsung ke situsnya jarang kamu dapatin garansi seperti ini.
- Karna market place punya banyak mekanisme pembayaran. Memilih cara bayar secara transfer sebenarnya lebih aman. Karna data kamu nggak akan ada sangkut paut dengan market place tersebut. Kalo bayar pake kartu, pasti ada data yang tertinggal di sistem market place tersebut.
- Karna market place bermitra dengan perusahaan pengiriman barang, sehingga kamu bisa dapatin ongkos kirim yang lebih rendah.
3. Belanja di Situs Terpercaya
Kalopun nanti kamu memilih untuk belanja langsung ke website toko online, pastikan terlebih dahulu bahwa situs itu terpercaya.

Cara untuk mengecek situs toko online adalah dari testimoni pembeli sebelumnya:
- penjualnya bertanggung jawab ?
- barangnya bagus dan dikirim dengan baik ?
- lama pengirimannya sampai setahun ?
- toko ini sebenarnya legit nggak ?
Saran saya adalah : cari tahu dalam-dalam dan korek informasi apapun soal toko dimana kamu akan belanja.
Jangan sesekali belanja online tanpa tahu reputasi toko online tersebut. Bikin capek saja dan buang-buang uang.
Ingat : uang buat belanja adalah uang hasil kerja keras kamu.
Jadi nggak ada istilah coba belanja aja dulu.

Kalo ditimbang-timbang penilaiannya bagus, ya lanjutkan! Kalo penilaiannya nggak bagus ya nggak usah dilanjutkan.
Ingat : ada banyak penjahat berkedok toko online di luaran sana.
Baca Juga : 7 Pertanyaan Saat Kebelet Belanja
4. Jangan Transaksi Pake Wifi Publik
Mau nonton youtube pake jaringan wifi publik? Silahkan!
Mau update feed sosial media pake jaringan wifi publik? Silahkan!
Cuman jangan pernah buka-buka data penting pake jaringan wifi publik.
Karena kamu nggak tahu dengan membuka jaringan wifi publik, siapa aja yang sedang menggunakannya.
Buat orang-orang IT itu membobol smartphone dan laptop semudah kayak lagi ngupil.
Korek sedikit aja uda ketemu yang dicari. Jangan sampai kamu yang jadi korban mereka.

Hal ini juga sama halnya dengan belanja online pake wifi publik. Kenapa nggak boleh?
- Data kamu sebagai pembeli akan terekspos.
- Pembayaranmu juga terlacak.
Parahnya nggak cuman menguras uang kamu atau menguras sisa limit kartu kredit saja, para hacker ini bahkan bisa menjual identitas kamu kemana-mana.
Dan saat identitas kamu dijual dan digunakan untuk hal yang nggak benar, yang rugi ke depannya adalah kamu sendiri.
5. Pastikan Website Https
Selalu pastikan sewaktu kamu input data kartu kredit, kamu berada di situs yang https bukan http saja.
Hal ini karena situs yang sudah https itu lebih aman daripada http saja.
Situs https itu sudah dapat tambahan keamanan berupa Secure Socket Layer (SSL) yang menjamin keamanan dalam autentikasi server serta mampu menjaga kerahasiaan data.

Jadi transaksi kamu juga lebih aman.
Cara untuk melihat situs http atau https mudah kok, cukup lihat bar alamat di situs tersebut.
- Kalo https maka lanjut.
- Kalo http mending mundur.
Karena yang rugi kamu sendiri kalo nanti kartu kreditnya kena bajak.
6. Simpan Bukti Transaksi
Idealnya kamu selalu screenshot setiap layar transaksi. Hal ini agar ada bukti yang lebih autentik.
Tapi kalo mau bebas ribet, yang penting bukti transaksi selalu kamu screenshot.
Lebih repot sedikit nggak masalah, supaya kamu punya dasar yang jelas kalo nanti ada error di jaringan atau masalah lainnya.
Dengan adanya bukti kamu lebih gampang ngajukan klaim, ketimbang nelpon call center modal omongan doang.
Kalo nggak ada bukti, petugas call center pasti tetap bisa membantu, tapi akan butuh waktu.

Setelah belanja selesai dan semuanya aman, silahkan arsip atau hapus bukti transaksinya untuk ngurangin jumlah penyimpanan di smartphone kamu.
7. Jadilah Proaktif
Setelah transaksi sukses, pasti akan ada notifikasi atau layar pengiriman di toko online tersebut.
Biasa dari kartu kredit juga akan ngirim SMS mengucapkan terima kasih karena sudah bertransaksi di situs tertentu. Ataupun email konfirmasi pemakaian kartu kredit.
Selalu pastikan bahwa nominal yang di-sms atau email sama dengan nominal pembayaran kamu.
Nah kalo misalnya nerima SMS tapi kamu nggak ada transaksi, jangan menunggu. Langsung telpon call center bank tersebut.
Minta mereka lacak dan lakukan blokir atas kartu kredit tersebut.

Bersikap cepat lebih baik daripada nanggung kerugian untuk sesuatu yang nggak kamu nikmati.
Jangan nunggu bank untuk nyari kamu, kalo ada sesuatu yang mengganjal langsung saja cari bank tersebut.
Ingat : saat ngomongin kartu kredit, kamu bicara tentang sisa limit kartu kredit yang masih bisa digunakan.
Jangan karna sayang biaya pulsa, kemudian harus repot-repot mengurus angka sisa limit yang jauhhhh lebih besar dari biaya pulsa tersebut.
Kebayang kan kalo kamu punya kartu kredit limit belasan atau puluhan juta dan betapa rentannya posisi kamu jika sampai kena hack oleh criminal cyber di luaran sana.
8. Robek Semua Dokumen
Saya sering lihat masih ada orang yang membuang dokumennya bulat-bulat ke tong sampah.
Praktik ini sama nggak baiknya dengan meremukkan kertas jadi bola dan langsung dibuang.
Ingat : sampah yang kamu buang belum tentu akan langsung didaur ulang. Ada proses panjang.
Besar kemungkinan akan pindah dari tukang kara-kara ke pengepul besar barulah mencapai pabrik daur ulang.
Nah, yang kamu khawatirkan adalah saat ada oknum yang jago dan bisa mencatat informasi yang ada di dalam kertas tadi. Siapa yang tahu akan diapakan informasi tersebut.

Jadi pastikan semua dokumen kamu dihancurkan sebelum dibuang ke tong sampah.
Hal ini termasuk bungkusan paket yang seringnya berisi invoice dan data alamat kamu.
***
Demikian 8 tips aman belanja online pake kartu kredit.

Inti dari cara menjaga keamanan transaksi adalah dengan berasumsi bahwa hal terburuk akan terjadi.
Bukan bersikap paranoid, tapi mengantisipasi seandainya informasi jatuh ke tangan yang salah. Juga mengantisipasi seandainya kamu tanpa sadar sudah bersikap teledor.
Jaman sekarang lebih baik menjaga privasi sedari awal daripada ribet ke depannya.
Baca Juga :
- 10 Nasihat Keuangan ala Wartadana
- 10 Alasan Untuk Jaga Privasi Finansial Kamu
- 5 Alasan Investasi Rumah Tinggal
- Mencapai Kebebasan Finansial
- 30 Tips Hemat Ampuh
- 7 Pertanyaan Saat Kebelet Belanja
Link Wartadana :
Terima kasih sudah main ke wartadana.com