Perlukah Prinsip Menabung Dari Muda ?
To be honest, nggak semua orang perlu tahu prinsip menabung dari muda.
Tapi kalo kamu termasuk orang yang :
- sebel dengan tabungan yang nggak nambah-nambah?
- sedang belajar untuk menabung dengan teratur?
- sudah kapok hidup tanpa tabungan sepeserpun.
yuk bahas 7 prinsip menabung dari muda di bawah ini.

Karna dengan pola pikir yang tepat, proses menabung akan jadi lebih mudah & nunjukin hasil.
Yok, keep scrolling!
KONTEN ARTIKEL
1. Menabung Untuk Diri Sendiri
Apapun yang kamu tabung ujung-ujungnya adalah untuk kamu.
Artinya setiap Rupiah yang kamu sisihkan di rekening adalah demi kamu sendiri.
Percaya deh, kamu nggak bisa memulai sesuatu dengan alasan demi orang lain.
Sama halnya dengan menabung.
Satu-satunya alasan kamu bisa mulai membatasi pengeluaran serta mengurangi keinginan-keinginan belanja adalah demi dirimu sendiri, bukan demi orang lain.

Dengan prinsip yang tepat kayak gini, kamu nggak akan mengalami dilema mau nabung atau belanja.
Karna toh kalopun nggak belanja, tabungan itu adalah untuk kamu sendiri.
Satu hari nanti kamulah yang akan menikmati tabungan tersebut.
Prinsip pertama dalam menabung : tabunganmu adalah demi masa depanmu.
Percaya deh, dengan membayangkan bahwa uang yang kamu simpan dengan susah payah akan kamu foya-foyain sendiri, motivasi untuk menabung jadi meningkat.
2. Menabung Untuk Masa Depan
Orang optimis mikir bahwa masa depan selalu cerah.
Orang realistis mikir bahwa semua hal bisa terjadi.
Saat ngomongin uang, lebih baik jadi orang yang realistis.
Karna dengan mikir realistis, kamu bisa mempersiapkan diri untuk semua kemungkinan, baik itu yang positif atau yang buruk sekalipun.
Sehingga kamu bersedia menabung demi masa depan. Karna kamu realistis, bisa jadi besok butuh sesuatu yang mendadak dan urgent.

Punya tabungan (walopun sedikit) bikin kamu ngerasa percaya diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan dalam hidup.
Pas lagi butuh, nggak perlu pinjam sana sini. Nggak usah khawatir kalo nggak dapat pinjaman, gimana nasibmu?
Bahkan saat teman atau keluarga membutuhkan bantuan, dengan memiliki tabungan kamu bisa menolong mereka.
Percaya deh, hampir 80 % masalah dalam hidup itu adalah soal uang. Kalopun awalnya bukan masalah uang, ujung-ujungnya duit juga.
Prinsip kedua : punya tabungan (kecil) bikin kamu punya pegangan agar lebih tenang dalam menghadapi masa depan.
3. Pisahkan Tabungan Kita
Mikirin tentang masa depan, ada dua jenis waktu yang mesti kamu pikirin yaitu :
- jangka pendek
- tenor panjang
Time frame pendek berkisar antara 1 hingga 5 tahun sementara di atas 5 tahun sudah tergolong tempo panjang.
Agar bisa menikmati tabunganmu di masa depan, kamu perlu memisahkan tabungan tersebut.

Simpanan jangka pendek kamu pisahkan dari simpanan jangka panjang.
Jika butuh pedoman angka, kamu bisa pisahkan 80 % untuk jangka pendek sementara 20 % sisanya untuk tenor panjang.
Prinsip ketiga : porsi tabungan jangka pendek lebih besar karna peluangnya untuk kamu nikmati juga lebih besar daripada simpanan jangka panjang.
Tapi porsi kembali kepada kamu, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kamu.
Menabung jangka pendek berarti menyimpan uang yang kira-kira akan kamu gunakan dalam waktu 1 hingga 5 tahun ke depan.
Contohnya tabungan nikahan / budget jalan-jalan.
Sementara simpanan tenor panjang bisa jadi untuk membeli rumah, ataupun untuk persiapan dana pensiun.
Ps : tabungan yang time frame-nya panjang akan kamu jadikan sebagai investasi agar berkembang lebih baik.
4. Tabungan Jangka Pendek Wajib Likuid
Pengertian likuid adalah mudah diambil atau mudah diuangkan kembali.
Prinsip keempat : tujuan menyimpan tabungan jangka pendek dalam bentuk likuid adalah agar kamu bisa akses tabunganmu kapan saja tanpa berkurang nilainya.
Contoh wadah tabungan jangka pendek :
Ketiga wadah tabungan ini berisiko lebih kecil.
Dan saat mencairkannya nilai tabungan kamu nggak akan menurun.
Keuntungan lainnya adalah mudah diakses, artinya kapan mau kamu cairkan, uangnya langsung cair.
Khusus reksadana pasar uang, pencairan biasanya memerlukan waktu 2 hari kerja – maksimal 5 hari kerja.

Kalo ada pertanyaan, bolehkah menyimpan tabungan jangka pendek dalam bentuk emas?
Bukan nggak boleh, tapi kan ad risiko penurunan harga.
Format tabungan idealnya kamu sesuaikan dengan seleramu.
Yang penting pastiin aja ada porsi tunai yang mudah kamu akses kapanpun kamu butuh.
Karna kalo menyimpan emas, kamu punya risiko harga bisa jadi turun pas kamu mau jualan. Nanti malah boncoss.
So, another story yang wartadana pernah dengar adalah dua orang yang pacaran dan mutusin untuk nyimpan dana pernikahan mereka dalam bentuk emas.
Karna si perempuan kerja di toko emas.
Fast forward 2 tahunan dan mereka mutusin untuk nikah dan jualin emasnya. Sayangnya pas mereka mau jualan, harga emas lagi turun.
Tapi mau nggak mau tetap dijual rugi, karna jadwal pernikahannya sudah ada.
Maksud wartadana share kisah nyata ini adalah agar kamu tahu bahwa menyimpan emas itu ada risiko naik turun harga.
Sehingga kalo kamu mutusin nabung emas, kamu tetap harus punya porsi cash yang gampang diakses agar nggak terlalu bergantung sama tabungan emasmu.
5. Menabung Butuh Rencana
Idealnya sih kamu punya rencana menabung, jadi ada arahnya mau menabung berapa.
Karna menabung tanpa rencana itu lumayan susah.
Jaman sekarang dengan smartphone di tangan, distraksi itu kuat dan mengganggu.
Ada banyak banget hal-hal yang bikin fokus mudah teralihkan.

Dan ini jaman dimana semua orang pada jualan.
Jadi kalo kamu nggak mau bikin rencana sama sekali, kamu hanya akan ngisi kantong orang lain.
Dan tabunganmu jalan di tempat.
Nggak usah rencana ribet dan pake spreadsheet.
Cukup rencana sederhana kayak : gua mau nabung 500 ribu bulan ini.
That’s it!
Prinsip kelima : dengan bikin rencana menabung, kamu tahu prioritas uangmu. Jadi kamu akan lebih bijak dalam memilih antara nabung vs belanja.
Tapi rencana saja nggak cukup, karna itu kamu butuh satu hal di bawah ini.
6. Menabung Butuh Komitmen
Di jaman begini apa sih yang nggak butuh komitmen?
Punya tujuan dan motivasi saja nggak cukup.
Karna kamu nggak bakalan ingat rencana tersebut 24 jam. Kamu juga nggak akan punya motivasi 24 jam.
Apalagi masalah hidup bukan cuman tabungan doang, ada tekanan pekerjaan, social pressure, isu keluarga dan banyak lagi.
Makanya kamu butuh komitmen.

Komitmen itu sama kayak janji pada diri sendiri yang mesti kamu tepati.
Analoginya kayak berangkat kerja setiap pagi.
Bullsh*t banget kalo ngomong kamu pergi kerja setiap pagi karena komitmen terhadap perusahaan.
Kamu bangun tiap pagi demi komitmen untuk dapatin gaji bulanan untuk dirimu sendiri. Bukan buat perusahaan atau buat keluarga.
Sama seperti menabung, kamu harus punya komitmen untuk mewujudkan rencana tersebut.
Prinsip keenam : rencana sebagus apapun tanpa komitmen sama saja hasilnya akan nol juga.
7. Menabung Itu Mudah
Dengan membaca prinsip menabung dari muda ke-7 ini akan ada 2 kubu.
- Orang yang bisa nabung. Mereka akan mengangguk setuju.
- Mereka yang teriak kencang : ‘Bullsh*t woy!’
Anyway, pick your side! Kamu mau masuk ke tipe 1 atau 2?
Awal menabung kamu pasti mengutuk dalam hati, susahnya menabung itu sama kayak susahnya diet.
Susahnya nurunin berat badan 1 kilo sama dengan susahnya nambah tabungan 1 jutaan. Maju-mundur cantik melulu.
Seminggu on track, minggu depan ada pengeluaran urgent dan turun lagi.
Di sinilah kamu butuh komitmen. Boleh saja bulan ini masih kepeleset nggak bisa nabung, tapi kamu nggak boleh berhenti.
Bulan depan dicoba lagi dengan komitmen yang sama.

Kalo sudah on track memenuhi komitmen dan membiasakan diri, percaya deh menabung bakalan mudah dan adiktif.
Di luaran sana nggak ada orang yang ngasih tau :
Prinsip ketujuh : betapa menyenangkannnya perasaan saat tabungan kamu nambah terus setiap bulannya.
Dan perasaan senang ini bukan karna uangnya.
Kamu seneng karna kamu bisa ngalahin diri sendiri. Kamu bisa komit sama rencana sendiri.
Nggak percaya? Coba deh.
Demikian 7 prinsip menabung dari muda.

Hitungan sederhananya dengan menyimpan 100 ribu per bulan secara teratur, maka di bulan ke-10 kamu sudah punya uang 1 juta.
Inti menabung adalah lebih baik mulai dari angka kecil namun teratur daripada mulai dengan angka besar yang bolong-bolong.
Kalo nggak ditabung, uang itu juga nggak akan keliatan.
Cheers, selamat menabung.
Baca Juga :
- Uang 100 Ribu Masuk Celengan Saja
- 6 Langkah Menyisihkan Dana Darurat Pribadi
- 8 Konsep Mengelola Keuangan Pribadi
- 10 Alasan Pentingnya Mengatur Keuangan Sejak Muda
- 6 Kesalahan Finansial Masa Muda