Ingin tahu gimana cara investasi obligasi ritel?
Sebagai instrumen investasi yang sifatnya moderat, obligasi sangat layak kamu jadikan sebagai bagian dari portofolio investasimu.
Apalagi di era bunga murah begini, waktu bunga deposito online turun melulu setiap bulannya.
Yok, cari tahu bagaimana cara investasi obligasi agar cuan dan pastinya secure.
Dan semoga habis baca artikel ini, kamu bisa langsung eksekusi.
Ps : Kalo kamu belum tahu apa itu obligasi, cari tahu di artikel Investasi Obligasi Pemerintah dulu ya.
KONTEN ARTIKEL
A. Cara Investasi Obligasi
Cara investasi obligasi yang akan saya share di sini terdiri atas :
- Investasi Obligasi Pasar Perdana
- Investasi Obligasi Pasar Sekunder
- Investasi Reksadana Obligasi
Artikel cara investasi obligasi ini dipecah 2 karna terlalu padat.

Note : poin 3 memang campuran.
Walopun reksadana adalah instrumen yang berbeda, tapi reksadana bisa akomodir kamu untuk berinvestasi di surat utang / obligasi.
Karna ada beberapa seri obligasi pemerintah / government bond yang minimal belanjanya seratusan juta dan nggak terjangkau sama ritel.
Maka kamu bisa gunakan reksadana obligasi (reksadana pendapatan tetap) untuk menikmati cuannya investasi obligasi secara nggak langsung.
Yok lanjut bahas cara membeli obligasi pemerintah.
B. Obligasi Ritel Indonesia
Membeli surat utang negara di pasar perdana adalah membeli seri obligasi pemerintah yang baru launching.
Investasi obligasi di pasar perdana hanya berlaku untuk jenis obligasi ritel.

Apa itu obligasi ritel Indonesia?
Obligasi ritel Indonesia adalah seri Surat Utang Negara yang khusus dijual kepada masyarakat umum / ritel.
Jadi institusi / perusahaan seperti Manajer Investasi / Dana Pensiun nggak bisa membeli seri obligasi ritel.
Selain itu kenapa disebut ritel adalah karna pembeliannya minimal Rp 1 juta saja.
Jadi sangat terjangkau oleh hampir seluruh golongan masyarakat.
Untuk obligasi ritel, investasi minimal adalah Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 milyar per KTP per seri obligasi ritel.
Contoh : di Maret 2021, Kemenkeu ada launching SR014.
Sehingga jika kamu pengen beli SR014 maka kamu melakukan pembelian obligasi di pasar perdana.
Dan nominal pembelianmu nggak bisa lebih dari Rp 3 milyar.
C. Cara Membeli Obligasi di Pasar Perdana
Untuk membeli obligasi di pasar perdana syaratnya adalah ada produk obligasi yang launching atau masih dalam masa penawaran.
Masa penawaran obligasi adalah waktu dimana pemerintah membuka peluncuran seri obligasi sehingga investor bisa melakukan pembelian.
Di luar masa penawaran, investor nggak bisa beli obligasi online di pasar perdana.

Jadi kata kunci belanja obligasi di pasar perdana adalah mesti dalam masa penawaran obligasi.
Gimana cara ngecek apakah di bulan ini ada penawaran perdana obligasi pemerintah?
Mudah banget.
Setiap kali ada launch obligasi, pemerintah akan all out untuk melakukan promosi.
Salah satunya adalah dengan email secara langsung kepada investor yang sudah pernah beli Surat Berharga Negara.
Jadi kamu akan terima notifikasi langsung ke email-mu.
Atau bisa pula Bank dimana kamu buka rekening akan jor-joran email untuk ngajakin investasi SBN.
Pokoknya kalo ada masa penawaran obligasi, bakalan buzzing – ribut dan kamu pasti aware deh!
Yok bahas cara untuk investasi Surat Utang Negara di masa penawaran alias cara investasi obligasi pemerintah secara online.
1. Membuka Rekening / Akun
Pemerintah sudah bekerjasama dengan beberapa Bank dan agen penjual obligasi ritel Indonesia, sehingga kamu punya opsi mau beli dimana saja.
Yang penting wajib punya rekening / akun di agen penjual tersebut.
Kamu bisa cek apakah Bank tempat kamu buka rekening sudah akomodir sistem SBN (Surat Berharga Negara) atau belum.
Kalo sudah, artinya mereka sudah punya sistem yang connect dengan Kemenkeu sebagai institusi pemerintah yang melakukan penawaran Surat Berharga Negara / obligasi.
Dan kamu sudah bisa langsung lanjut ke step selanjutnya.
Kalo Bank tempat kamu punya rekening belum punya sistem SBN, maka kamu harus buka akun di Bank lain atau Agen Penjual Non Bank.
Di era pandemic begini, kalo kamu tanya baiknya buka dimana – Bank / Non Bank maka jawaban saya adalah Non-Bank.
Karna bukan akun di Agen Penjual Obligasi Non Bank lebih ringkas dan online.
Sehingga kamu nggak harus sisihkan waktu untuk ke Bank.
Just saying! Kalo kamu mau opsi Bank juga silahkan.
2. Daftar SID
SID adalah Single Investor Identification yang merupakan nomor identifikasi khusus seorang investor.
Intinya kamu baru bisa beli obligasi / beli bonds saat sudah punya SID.
Tugas kamu dalam mendaftar SID adalah datang ke Bank untuk mengajukan pendaftaran SID secara manual.
Ya, banyakan Bank belum bisa akomodir pendaftaran SID secara online.

Tapi sekali kamu sudah punya SID, selanjutnya transaksi pembelian obligasi ritel-mu sudah lancar.
Sementara jika kamu beli di Agen Penjual Non Bank, mereka punya sistem yang lebih canggih.
Jadi saat mendaftar mereka sudah open SID secara online.
Kamu tinggal nunggu notifikasi email yang ngasih tau kalo proses pendaftaran akun-mu berhasil dan kamu sudah bisa transaksi di Agen tersebut.
3. Menunggu Masa Penawaran
Karna nggak setiap bulannya pemerintah melakukan launch seri obligasi ritel Indonesia, maka kamu harus menunggu saat masa penawaran tiba.
Note : obligasi pemerintah yang dapat dibeli di pasar perdana / masa penawaran adalah obligasi ritel.
Jika bukan masa penawarannya, maka kamu nggak bisa beli obligasi online apapun di pasar perdana.
4. Melakukan Order Pembelian
Setelah masa penawaran obligasi ritel dimulai, kamu dapatin waktu sekitar 2 mingguan lebih untuk membeli / subscribe bonds tersebut.
Karna balik lagi ke poin 3, kalo di luar masa penawaran atau kelewat satu jam sekalipun, sistemnya bakalan close otomatis dan kamu nggak bisa berinvestasi.

Cara melakukan pembelian disesuaikan dengan agen yang kamu pilih.
Kalo beli di Bank akan ada cara pembelian sesuai dengan sistem Bank tersebut.
Sementara kalo beli di Agen Non Bank juga akan sesuai dengan cara mereka.
Syarat dan ketentuan investasi obligasi ritel di pasar perdana adalah :
- Minimal pembelian Rp 1 juta per transaksi.
- Maksimal pembelian Rp 3 milyar per KTP.

Setelah order selesai akan keluar nomor billing sebagai kode unik pembayarannya.
Kamu juga akan menerima email dari sbn-ritel Kemenkeu yang ngirimin kode billing tersebut .
Terkait maksimal pembelian 3 milyar per KTP, masih ingat di poin 2 kalo kamu harus bikin SID untuk bisa beli bonds pemerintah?
Canggihnya sistem SBN adalah mereka connect seluruh Indonesia.
Jadi bakalan keliatan pembelianmu di Bank mana saja karna KTP yang terdaftar di SID kamu pastinya sama.
Mereka bisa deteksi kalo pembelian seseorang sudah lewat dari 3 milyar atau belum.
Kalo sudah lewat 3 milyar, sistemnya akan potong secara otomatis.
5. Melakukan Pembayaran
Pembayaran dari order SBN wajib kamu lakukan paling lambat 3 jam sejak transaksi diinput.
Kalo lewat dari 3 jam, nomor billing tersebut nggak valid.
Jadi kamu nggak bisa bayar pake nomor billing tersebut.
Konsekuensinya adalah harus input ulang (nambah kerjaan lagi).

Jadi pastiin sebelum input, dana sudah standby dan bisa langsung dibayarin.
Ps : pembayaran order SBN nggak bisa dilakukan di jam 8 malam ke atas.
Jadi kalo mau order baiknya di jam kerja saja.
6. Menunggu Setelmen
Dalam membeli investasi bonds ritel ada istilah masa setelmen.
Jadi merujuk ke poin 3 tentang masa penawaran, dimana investor bisa investasi obligasi ritel hanya di masa penawaran.
Lewat dari masa penawaran, nggak bisa investasi obligasi pemerintah.
Maka pemerintah juga bikin tanggal setelmen serentak.

Jadi konsepnya bukan berarti kamu beli di hari 1 masa penawaran maka kuponmu sudah dihitung sejak hari itu.
Mau kamu beli di hari apapun selama masa penawaran, kupon obligasi baru terhitung sejak setelmen obligasi.
Pemerintah sudah netapin tanggal penetapan penjualan yang fixed.
Dan tanggal setelmen adalah H+2 sejak tanggal penetapan penjualan.
7. Menerima Surat Konfirmasi
Obligasi yang kamu beli di pasar perdana adalah jenis obligasi ritel dan sifatnya tanpa warkat.
Sifat obligasi tanpa warkat artinya bukti kepemilikan obligasi-mu nggak dalam bentuk kertas yang dicetak.
Melainkan sudah terdaftar di sistem dan nggak butuh bukti yang dicetak secara sistem.
Tapi kamu sebagai investor akan dapatin Surat Konfirmasi Kepemilikan Obligasi yang dikirim oleh Agen Penjual.
Atau kamu akan terima notifikasi bahwa pembayaran kamu sudah diterima dengan kode pemesanan dan nominal, yang harus kamu simpan sebagai bukti kepemilikan.
Note per Februari 2021, OJK mulai menerapkan sistem AKSes KSEI, dimana kamu bisa akses Surat Pembelian Instrumen Investasi apapun milikmu.
Jadi ke depannya Agen Penjual nggak akan bisa mengirimkan Surat Konfirmasi Kepemilikan lagi.
Harus kamu download manual di akun AKSes KSEI-mu.
8. Periode Holding Obligasi
Periode holding obligasi ritel adalah masa investasi bonds tersebut atau masa dimana kamu memegang / memiliki obligasi tersebut.
Untuk obligasi ritel masa investasi biasanya sekitar 2 atau 3 tahun.
Pemerintah sudah menetapkan tanggal jatuh tempo sebuah seri bonds tersebut sejak membuka masa penawaran.
Istilahnya sudah pasti kapan jatuh temponya, nggak bakalan berubah-ubah.
Setelah masa jatuh temponya tiba, pemerintah akan membayarkan pencairan pokok obligasimu 100 %.
Ingat bahwa dalam investasi bonds, ada masa settlement.
Jadi pencairan dana nggak langsung masuk, melainkan di H+2.
9. Menerima Kupon
Kupon obligasi ritel pemerintah akan dibayarkan setiap tanggal 10 setiap bulannya.
Jadi kupon ini akan kamu terima di rekening Bank-mu kalo kamu beli di Bank.
Atau kupon akan masuk ke rekening yang kamu daftarin di Agen Penjual Non-Bank.
Note : kupon yang kamu terima kena pajak 15 %.
10. Jual Tengah Jalan
Obligasi ritel punya dua sifat yaitu :
- bisa diperdagangkan di pasar sekunder
- nggak bisa diperdagangkan di pasar sekunder
Obligasi yang bisa dijual di pasar sekunder adalah obligasi pemerintah seri ORI (Obligasi Negara Ritel) dan SR (Sukuk Ritel).
Sementara obligasi ritel yang nggak bisa dijual di pasar sekunder adalah obligasi pemerintah seri SBR (Surat Berharga Ritel) dan ST (Sukuk Tabungan).
Kalo obligasimu bisa dijual di pasar sekunder, kapanpun kamu butuh uang kamu bisa lakukan likuidasi alias menjual bonds-mu (sampai 100 %).
Catatannya : pastiin Agen / Bank bisa mengakomodir penjualan obligasi ritel di pasar sekunder.
Dan ingat kalo likuidasi di pasar sekunder, harganya mengikuti harga pasaran bonds tersebut.
Jadi ada kemungkinan harga bondsnya lagi naik atau turun.
Kalo harga obligasi naik maka kamu dapat gain tambahan dari capital gain.
Tapi kalo harga bonds turun, maka kamu rugi dari capital loss.

Sementara kalo obligasinya nggak bisa dijual di pasar sekunder, maka kamu perlu tunggu masa early redemption untuk melakukan penjualan obligasi sebagian (50 %).
Di awal masa penawaran, sudah dikasih tau kapan masa early redemption-nya.
Jadi kamu tinggal catat dan tunggu masa early redemption kalo mendadak butuh uang.
***
Done, selesai sudah bahas gimana cara beli obligasi online di pasar perdana.
Note yah, untuk pembelian bonds di pasar perdana pasti dilakukan secara online.
Yok selanjutnya cari tahu gimana cara investasi obligasi di pasar sekunder dan Reksadana Obligasi.
Pesan wartadana adalah pastiin kamu berinvestasi di instrumen yang kamu pahami.
Lebih baik lambat dan kehilangan momen cuan, daripada langsung terjun tanpa ngerti dan kehilangan modal.
Ohya, artikel ini adalah seri dari investasi obligasi yang baiknya baca berurutan ya :
- Investasi Obligasi Pemerintah
- Cara Investasi Obligasi Ritel Indonesia
- Cara Beli Obligasi di Pasar Sekunder
- Surat Berharga Negara
- FAQ Investasi SBN
- Obligasi Ritel vs Deposito
- Review Beli FR83 di 2020
Saya harap artikel cara investasi obligasi dapat membantu kamu bikin keputusan investasi terbaik.
Thanks sudah berkunjung ke wartadana.
REFERENSI PERENCANAAN KEUANGAN PRIBADI ANAK MUDA
Baca Juga :
- TMRW – Tabungan Tanpa Biaya Administrasi Bulanan
- Investasi Reksadana Tanpa Fee
- Ajaib Sekuritas Saham
- Investasi Bitcoin Melalui Pintu Exchange
- Daftar Tabungan Berjangka Terbaik
- Guideline Komprehensif Investasi Reksadana
Link Wartadana :
- Instagram wartadanablog
- Twitter wartadanacom
- Pinterest wartadana
- Jika kamu adalah pengguna Pocket, connect dengan saya di sini.