Apa saja ciri investasi bodong?
Seiring dengan hebohnya publik di akhir Januari 2022 ini, dengan berita robo trading yang dibekukan, wartadana kembali mengingatkan apa saja ciri investasi bodong.
Percaya deh, mendeteksi investasi bohongan nggak sesulit bayanganmu.

Jadi yuk, apa saja ciri investasi penipu?
KONTEN ARTIKEL
1. Cara Investasi Yang Mudah
Investasi apapun butuh ilmu. Karna investasi itu sama kayak dagang. Bekerjapun sama halnya dengan dagang.
Logikanya saat kamu baru mulai bekerja, kamu akan belajar dari senior terlebih dahulu. Okelah, mungkin sambilan praktik.
Tapi selalu ada seseorang / beberapa orang yang mengajari kamu tentang dasarnya. Kemudian ada juga atasan yang akan mengawasi pekerjaan kamu.
Dalam berdagang juga demikian, kamu belajar gimana caranya berdagang dulu. Baru menjalankan usaha.

Sehingga saat ada orang, siapapun yang kucuk-kucuk ngajakin kamu investasi, yang katanya mudah banget dan cuman letakin uang doang, lari deh!
Investasi nggak mudah bos!
Kamu perlu mempelajari ilmu yang membantu agar proses investasi kamu lebih lancar.
Makanya aneh aja, kalo kamu berinvestasi dengan masukin uang dan biarin robot atau orang lain yang menjalankan uang tersebut.
Itu namanya nanam modal dengan skema bagi hasil, bukan?

Dan kamu lakukan untuk usaha yang keliatan barangnya dan dengan orang yang kamu percaya. Karna orang baru berani tanam modal untuk hal-hal yang keliatan jelas di depan mata.
2. % Keuntungan Fantastis
Ciri kedua dari investasi bodong adalah % keuntungan yang wah banget!
Sebagai perbandingan, kamu bisa pake angka bunga deposito. Posisi Jan 2022, bunga penjaminan LPS Bank Umum adalah 3,5 % per tahun.
Artinya dari uang yang kamu letakkan di Bank, kamu dapati bunga 3,5 % per tahun (belum dipotong pajak).

Kemudian datang tawaran berupa investasi yang kamu nggak ngerti, dengan potensi keuntungan 5 % per bulan. Yang artinya kamu dapatin 60 % per tahun.
Masuk akalkah? Tentu saja nggak masuk akal.
Logikanya kalo emang ada investasi yang ngasih 60 % per tahun / 5 % per bulan, orang yang ngajakin kamu investasi, nggak perlu kerja lagi untuk jadi marketing perusahaan investasi tersebut.
Tinggal dia apply kartu kredit, pake semua tabungannya dan santai di tepi pantai.
3. Sistem MLM
Ciri investasi bodong lainnya adalah sistem MLM.
Dengan sistem MLM, kamu sebagai investor bisa mengajak teman atau keluargamu untuk ikut berinvestasi. Kemudian dari setiap transaksi mereka, kamu akan dapatin fee member.
Lalu, teman / keluargamu juga bisa mengajak orang lain dan melebarkan jaringan kalian.

Wartadana bukan penggemar Multi Level Marketing.
Karna orang-orang yang ikut MLM punya kebiasaan nodong atau maksa (no offense ya).
Wartadana pernah ikut acara MLM, yang mana di momen itu langsung ditodong untuk join ke grup mereka. Seakan wajib join. Ergh!
Nah, walopun investasi yang seseorang jelasin legit, kalo ada gaya MLM-nya wartadana akan kasih X gede. No way!
Karna poinnya investasi kalo kamu masih harus ngajakin orang sana sini?
4. Maksa dan Ngotot
Gaya lain dari investasi yang sifatnya bodong adalah gaya jualan mereka yang ngomong seakan mereka yang memberi kamu kesempatan emas.
Jadi, akan selalu ada omongan yang nunjukin bahwa :
- mereka kenal siapapun yang kaya-kaya,
- aset mereka udah milyaran, semuanya masuk ke investasi itu,
- atau ini kesempatan sekali seumur hidup
Investasi yang sifatnya scam selalu mainin psikologis orang.

Si scammer tahu bahwa manusia pada dasarnya nggak bisa kena tekanan, sehingga mereka ngasih soft pressure dengan bumbu omongan yang wah banget.
Mereka bikin kamu percaya bahwa mereka sangatlah baik dan care sehingga membagi kesempatan ini ke kamu.
Well, bandingin deh sama marketing Bank / marketing sekuritas yang harus susah payah merayu nasabahnya dan nunjukin bahwa posisi mereka tetap di bawah nasabah.

Si scammer selalu memposisikan diri sebagai orang yang memberi cuan pada investor.
Btw wartadana baru nonton video oleh Prof Rhenald Kasali dan Pak Gema Astronacci, yang ngomongin bahwa teknik marketing-nya adalah flexing.
Flexing artinya teknik pamer dengan tujuan bikin orang lain terpukau dan pengen ikutan.
Sehingga dengan posisi kayak gini, mudah untuk melakukan intimidasi atau melakukan pemaksaan halus, yang membuat orang tertarik untuk join investasi.
Memang untuk deal dengan orang seperti ini, butuh mental baja.
Sehingga kalo kamu tipe yang susah nolak, mending jauhi orang-orang yang tipe begini, biar nggak susah nolaknya.
5. Ijin Nggak Jelas
Ciri investasi penipu adalah ijin yang nggak jelas.
Maksudnya gini : setiap usaha akan memiliki ijin usaha berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) / Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau Pengesahan Menkumham untuk Akta Pendiriannya.
Tapi sebagai investor kamu harus paham, bahwa ketiga dokumen di atas adalah ijin untuk berusaha dalam konteks general.

Sementara untuk sesuatu yang sifatnya uang / mengelola uang siapapun / menerima uang siapapun, tentu perlu ijin khusus.
Di Indonesia, regulator yang bisa mengeluarkan ijin untuk perusahaan investasi adalah OJK atau Bapepti.
- OJK – Otoritas Jasa Keuangan, memberi ijin untuk perusahaan broker saham, Manajer Investasi untuk reksadana bahkan mengawasi produk asuransi.
- Bappebti – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, mengurus ijin untuk usaha perdagangan forex (trading-trading forex), crypto, sampai futures.
Jadi kalo situs perusahaan cuman ngomong nomor SIUP-lah atau nomor pengesahan Akta, yah come on!
Mana ijin khususnya, yang dikeluarin regulator antara OJK / Bappebti?
6. Profil Key Person Nggak Jelas
Ciri lainnya dari perusahaan penipu adalah profil key person yang nggak bisa kamu lacak.
Logikanya di era LinkedIn seperti ini, siapapun yang perusahaannya cukup gede dan legit, punya profil LinkedIn yang bisa kamu verifikasi.
At least, ada jejak internetnya dong. Keliatan tuh pendidikannya dan latar belakangnya sebelum dia jadi CEO / founder / apapun itu.

Mayoritas orang yang perusahaannya penipu / scam, nggak punya profil key person yang meyakinkan. Bahkan kalo kamu akses laman LinkedIn-nya, mungkin hanya muncul pekerjaan saat ini.
Hello, darimanakah ybs?
Saat menemukan hal-hal kayak gini, kamu nggak usah sentuh investasi itu.
Terutama nih saat nama CEO-nya berbau bule-bule / nama yang nggak umum (bukan nama Indonesia), tapi nggak ada jejak digital.
Itu udah aneh banget!
7. Setor / Pencairan Dari Rekening Berbeda
Ciri investasi bodong lainnya adalah saat kamu menyetor dana investasi, setoran dilakukan ke rekening atas nama berbeda.
Alasannya untuk kurslah, atau pencatatan atau administrasi.
Hal yang sama berlaku saat kamu menarik dana investasimu.
Tentu saja mereka akan transfer dari nama pribadi / rekening atas nama perusahaan lain.

Come on!
Kalo jelas usahanya, kenapa uangnya lari-lari ke rekening pihak ketiga?
Tapi, sayangnya ciri ini baru kamu ketahui setelah kamu join.
Sehingga saat menemukan ciri investasi bodong yang satu ini, langsung tarik danamu. Mumpung masih bisa melakukan penarikan.
Segini ngomongin 7 ciri investasi bodong. Rata-rata investasi bodong melakukan hal yang nggak masuk akal, sehingga mudah untuk kamu kenali.
Asalkan nggak keburu terpukau dengan jualan agen investasi bodong tersebut.
Baca Juga :
Cara Menghindari Investasi Bodong