Apa Aja Yang Harus Jadi Pertimbangan Membuka Deposito Bank?
Kamu yang kepikiran buka deposito, pastinya wajib tahu 6 pertimbangan membuka deposito Bank berikut.
Karna nggak cuman bunga deposito saja, ada beberapa hal lain yang perlu kamu pahami.
Percaya deh, bahkan CS Bank sekalipun nggak akan ingat untuk jelasin ke-6 poin ini kepadamu.
Yok, keep scrolling. Setelah baca sampai habis kamu akan jago banget soal deposito Bank.
KONTEN ARTIKEL
6 Pertimbangan Selain Suku Bunga Deposito Bank
Artikel ini khusus untuk kamu yang sudah paham soal deposito.
Kalo masih belum paham, baca dulu beberapa artikel sebelumnya :
Setelah paham mekanisme deposito, yok cari tahu 6 pertimbangan membuka deposito selain suku bunga.
1. Roll Over Deposito
Roll over deposito adalah skema perpanjangan dan pembayaran bunga deposito.
Bank menawarkan 3 jenis skema perpanjangan yaitu :
a. Cair Jatuh Tempo
Dengan memilih opsi ini, kamu meminta Bank untuk langsung mencairkan deposito ke rekening yang kamu tunjuk saat jatuh tempo.
Jadi depositomu nggak diperpanjang.
b. Automatic Roll Over Pokok
Automatic Roll Over (ARO) adalah opsi perpanjangan otomatis. ARO artinya pokok deposito diperpanjang terus menerus.
Sementara bunga yang terbentuk setiap bulannya akan dibayarkan ke rekening yang kamu tunjuk.
c. Automatic Roll Over Pokok + Bunga
Pernah dengan istilah : ‘bunga ikut digulung bersama pokok?’.
ARO pokok + bunga adalah mekanisme perpanjangan otomatis dimana bunga yang terbentuk akan ditambahkan ke pokok deposito dan berbunga.
Ini istilahnya bunga berbunga atau compounding effect.

Tips 1 : agar depositomu terlihat bertambah, pilih ARO pokok + bunga.
Agar nantinya bunga kamu nambah ke pokok deposito dan bisa dapatin bunga lagi.
Ketimbang bunga yang masuk ke rekening per bulannya dan nggak keliatan.
2. Tenor Deposito vs Cashflow
Simpananmu dalam bentuk deposito terikat tenor deposito. Sehingga selama masa deposito nggak bisa kamu tarik.
Jadi penting untuk menghitung kebutuhan keuangan kamu dalam jangka pendek dan mastiin bahwa kamu nggak mendepositokan dana cadanganmu.
a. Deposito Dengan Rencana :
A memiliki tabungan sebesar Rp 10 juta yang rencananya akan digunakan untuk renovasi sebagian kecil dari rumah sekitar 6 bulan lagi.
Uang itu boleh A depositokan selama 5 bulan atau A depositokan 1 bulan dengan skema ARO pokok+bunga sampai 6 bulan ke depan.
Setelah 6 bulan berlalu, A udah boleh mencairkan deposito untuk renovasi.
Senangnya, nilai simpanan A bertambah dengan bunga selama 5 bulan tersebut.
b. Deposito Tanpa Rencana :
A punya tabungan sebesar Rp 10 juta. Karna kecewa dengan bunga tabungan yang ribuan saja setiap bulannya, A mutusin untuk deposito semua uang yang ada.
A pilih deposito bulanan dengan skema ARO pokok+bunga.
Setelah berjalan setengah bulan, ternyata A kepepet uang. Dan A kelabakan karna semua uang sudah didepositokan. Pilihan A adalah minjam uang atau break deposito.

Dari kedua contoh ini keliatan bahwa untuk depositopun, kamu harus tahu rencana keuanganmu.
Tanpa rencana keuangan, kamu akan kelabakan setiap kali ada masalah.
Baca Juga : 7 Prinsip Menabung Dari Muda
Tips 2 : Kamu nggak boleh mendepositokan semua uang tabungan tanpa sedikit cadangan bagi diri sendiri.
Karena bisa jadi kamu mendadak butuh uang dan ujung-ujungnya kamu sendiri yang kesusahan.
Tips 3 : Kamu mesti mengerti kebutuhan keuangan jangka pendekmu.
Jadi kamu bisa mutusin untuk deposito dan dapatin jajan tambahan. Atau mutusin untuk simpan di rekening saja, karna kebutuhannya lumayan urgent.
Tips 4 : Kalo punya uang yang nggak tahu mau dipake untuk apa dan nggak ada kebutuhan tertentu dalam jangka waktu dekat, boleh banget kamu depositokan aja.
3. Tujuan Finansial Kamu
Deposito merupakan produk keuangan yang sifatnya untuk menyimpan uang.
Walopun bisa dikategorikan sebagai investasi, nilai return aka bunga deposito itu terlalu kecil.
Sehingga akan sulit untuk mengejar tingkat inflasi dalam jangka panjang.
Jadi deposito bukanlah pengganti investasi. Namun deposito merupakan media menabung yang baik jika kamu takut kebablasan.

Dengan adanya jangka waktu deposito dan berkurangnya fleksibilitas, otomatis kamu jadi susah untuk menyentuh uangmu sendiri.
- untuk depo yang lagi jalan, kamu nggak bisa akses uang tersebut,
- kalopun mau break, pasti kena penalty. Sehingga kalo belum urgent, pasti mikir ‘Duh, sayang banget’ depositonya di-break.
Hal-hal kayak gini yang bikin kamu nggak bisa menyentuh uang tersebut kapan saja dan bikin tabunganmu lebih terkontrol.
Tapi ingat lagi deposito nggak bisa membuat uang kamu menang dari inflasi.
– Tujuan Finansial Kamu
Sehingga saat bertanya gimana cara deposito uang, kamu juga perlu bertanya tentang apa tujuan keuangan kamu.
Karna kamu nggak bisa rencanain A hingga Z, tanpa paham apa tujuan yang hendak kamu capai.
- Jika punya tujuan keuangan jangka pendek, mendepositokan uang adalah pilihan ideal.
- Sementara jika punya tujuan keuangan jangka panjang, deposito bukanlah pilihan terbaik.
Jika belum tahu apa tujuan keuanganmu, boleh pake cara berikut untuk menentukan simpanan berikut :
RULE OF THUMB SEKURITAS | RULE OF THUMB TABUNGAN |
|
|
Tetap alokasikan simpanan terbesar di deposito atau yang sifatnya tunai.
Sisanya dibagi untuk investasi, agar uang kamu nggak habis kemakan inflasi.
Rule of thumb ini nggak wajib diikuti.
Tips 5 : Kalo belum nyaman berinvestasi, menempatkan 100 % di deposito pun bukan hal yang buruk.
Yang penting kamu sadar kalo deposito nggak bikin uangmu bebas dari gerusan inflasi.
4. Bunga Deposito BPR
Pernah mendengar istilah BPR?

BPR adalah singkatan dari Bank Perkreditan Rakyat, merupakan Bank yang beroperasi dalam skala kecil di kota masing-masing.
Kantornya paling 1-2 ruko dan mereka banyak melayani nasabah mikro.
Karena masih dalam skala kecil, sistem operasi mereka pun cenderung sederhana. Kebanyakan nggak punya mesin ATM dan transaksi mesti dilakukan ke kantor BPR.
Cari Sendiri : BPR di Daerah Masing-Masing

– Suku Bunga Deposito BPR
Karena beroperasi dalam skala kecil, suku bunga yang ditawarkan oleh BPR lebih tinggi dari Bank umum (alias Bank yang biasa kamu gunakan untuk transaksi).
Selisih bunganya bisa 2 hingga 2,5 %.
Jika suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi, kamu boleh milih untuk deposito di BPR.

Beberapa poin yang mesti kamu pahami sewaktu ingin deposito di BPR adalah :
- BPR sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK
- Bank tersebut haruslah sudah mapan (settle) dan punya nama besar di kota kamu.
- BPR tampil layak, sewaktu kamu mengunjungi kantornya.
Wartadana pernah masuk ke BPR yang bahkan nggak punya satpam untuk berjaga di depan kantornya.

Kekurangan Deposito di BPR :
- Kurang fleksibel karena harus datang ke kantor BPR untuk transaksi. (Tapi sekaligus jadi keuntungan, jadi sambilan transaksi bisa memantau kantor BPR tersebut)
- Karena mereka skalanya kecil, kamu mesti paham akan gejolak ekonomi di kota kamu dan dampaknya pada si BPR ini, khawatir akan risiko BPR tersebut bangkrut.
Suku Bunga Deposito Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan penjaminan LPS :

5. Buka Deposito Online
Membuka deposito dengan skema online juga patut kamu pertimbangkan. Terutama di era covid begini.
Beberapa Bank sudah mengembangkan fitur deposito online, dimana penabung cukup menggunakan layanan mobile untuk membentuk simpanan depositonya.

Dengan minimal deposito di angka Rp 10 juta, kamu bisa mendapatkan suku bunga sesuai penjaminan LPS.
Angka bunga yang luar biasa, jika dibandingkan saat kamu datang ke CS dan mau deposito Rp 10 juta doang.
Tips 6 : deposito online very recommended, karena :
- suku bunga lebih tinggi
- bebas ribet, nggak mesti datang ke kantor Bank
- bisa dicairkan kapan saja, tanpa harus ke Bank
- walaupun masuk secara online, kamu masih bisa nikmati semua opsi deposito Bank
6. Rate Penjaminan LPS
Setiap bentuk simpanan di Bank Indonesia akan mendapat penjaminan oleh sebuah lembaga yang bernama LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan)
Cari Tahu : Situs Resmi LPS
Dalam hal menabung, mudah bagi kamu sebagai penyimpan untuk tergiur iming-iming bunga tinggi apalagi kalau dana yang kamu tempatkan dalam jumlah besar.
Tapi akan lebih aman jika tingkat suku bunga deposito yang kamu ambil, nggak melebihi nilai penjaminan LPS.
Hal ini untuk berjaga apabila Bank tersebut goyang, nilai pokok simpanan masih dijamin oleh LPS.
3 kriteria simpanan yang mendapat penjaminan oleh LPS :

Cara klaim simpanan ke LPS :

Masih ingat kasus bank Century?

Ini yang kamu nggak mau terjadi pada depositomu.
Tips 7 : Ingat selalu bahwa uang yang sudah hilang alias berada pada oknum yang salah, bakalan susah balik ke tangan kamu sendiri.
Ps : artikel ini termasuk seri Deposito Bank yang bisa kamu baca berurut di sini :
- Mengenal Deposito Bank
- Suku Bunga Acuan Deposito
- Mengenal Deposito Bank
- Cara Menghitung Bunga Deposito
- 6 Pertimbangan Membuka Deposito (this article)
- Kekurangan dan Keuntungan Deposito
- Cara Buka Deposito?
- Deposito vs Obligasi Ritel
- Deposito vs Reksadana Pasar Uang