KONTEN ARTIKEL
1. Gaji Numpang Lewat ?
Apa itu fenomena paycheck to paycheck ? Fenomena gaji numpang lewat ?
Paycheck to paycheck adalah istilah yang populer di luar negeri terutama Amerika, dimana seseorang hidup pas-pasan dari satu gajian ke gajian berikutnya.
Kalo mau di-Indonesiakan paycheck to paycheck artinya gajian cuma numpang lewat doang.

Jadi sebelum sempat masuk ke pos-pos masa depan, uang gaji sudah pergi untuk jajan, bayar hutang, biaya hidup dan voila – nggak bersisa sedikitpun.
Kadang ada yang bikin candaan dengan ngomong bahwa gajinya 10 koma, jadi setelah 10 hari langsung koma.
Kali wartadana mau berbagi insight kamu tentang :
- istilah paycheck to paycheck,
- apa risiko hidup paycheck to paycheck,
- 4 tips untuk mengatasi fenomena gajian numpang lewat doang.

Fenomena gaji numpang lewat doang bukanlah hal luar biasa. Hampir semua orang dewasa pernah ngalamin hal ini (kecuali anak sultan).
Beratnya hidup dengan fase begini adalah nunggu gajian berasa lama banget dan setiap akhir bulan, hidup merana luar biasa.
Syukurlah kalo kondisi baik-baik saja.

Yang sering terjadi justru dalam kondisi pas-pasan, malah muncul segambreng masalah.
- Bola lampu putus dan harus diganti.
- Headset nggak nyala sebelah jadi harus beli yang baru.
- Atau nggak enak badan dan butuh booster vitamin.
Sehingga kalo nggak cepat mengeluarkan diri dari lingkaran setan paycheck to paycheck, yang ada kamu akan tersedot semakin dalam lagi.
2. Risiko Hidup Paycheck to Paycheck
Berikut adalah 3 risiko saat menjalani hidup dengan gaji numpang lewat doang :
a. Saat penghasilan putus, hidupmu hampir putus juga
Dengan hidup gajian numpang lewat, tentunya hampir nggak ada porsi gaji yang tersisa untuk kamu tabung.
Jangankan deh mau nabung, nunggu gajian aja udah mangap. Nggak jarang juga kasbon atau minjam sana-sini.
Nah, coba bayangin, apa yang akan terjadi saat penghasilan terputus?

Dari mana uang untuk membeli makanan atau transportasi untuk mencari pekerjaan atau biaya sewa untuk tempat tinggal?
Hal-hal kayak gini yang harus mulai dilebaykan saat ngomongin uang.
Karna tanpa membayangkan hal terburuk yang mungkin terjadi, sulit memunculkan motivasi untuk mulai membenahi keuangan.
Padahal ini hidup kamu, kalo bukan kamu yang gerak, siapa lagi?
b. Saat ketemu yang emergency, terpaksa ngutang
Saat kamu nggak punya tabungan, kamu nggak siap menghadapi apapun.
Mungkin ada beberapa orang yang romantic dan percaya bahwa selalu ada solusi di setiap cobaan.
But let’s be real. Karna ini dunia nyata.
Sewaktu sekolah, pas uang jajanmu habis, apakah kamu bisa jajan saat perutmu lapar?
Ya nggak. Mau nggak mau harus ditahan, atau minjam uang atau minta traktiran.

Hal yang sama juga terjadi di masa dewasamu. Saat ketemu hal-hal emergency sementara uangmu nggak cukup, langkah pertama yang diambil adalah berhutang.
Padahal berhutang sama dengan menambah biaya untuk bulan selanjutnya. Tapi apa boleh buat karna emergency, kamu harus berhutang.
Hal kayak gini yang bikin orang susah banget keluar dari hidup paycheck to paycheck. Udah kayak lingkaran setan.

Apapun yang kamu pilih, nggak akan menyelamatkan kamu.
Yang ada hanya membeli napas sementara, dengan konsekuensi merampok masa depan kamu sendiri.
c. Gak ada ruang untuk mikirin masa depan
Dalam kondisi hidup pas-pasan, susah banget untuk mulai mikirin masa depan.
Boro-borolah mau mikir untuk tabungan 6 bulan ke depan atau rencana besar lainnya.
Berkutat dengan masalah uang saja, sudah menyedot energimu sampai berasa capek banget.
Tentunya bukan hal ini yang diinginkan siapapun.

Karna aslinya untuk bisa menikmati hidup, kamu harus ada di momen ini sekaligus memiliki harapan untuk masa depan.
Sementara dengan hidup paycheck to paycheck, kamu hanya hidup di masa ini. Sulit untuk memiliki harapan masa depan, karna sekarang aja udah begini.
Padahal tanpa mikirin masa depan seperti apa, punya mimpi, bikin goal dan mencoba melakukan sesuatu, kamu akan tetap jalan di tempat.
Yang ada, ujung-ujungnya seperti ini lagi.
3. Tips Mengatasi Gaji Numpang Lewat
Setelah menambah wawasan kamu tentang istilah finansial yang satu ini, yok cari tahu gimana caranya mengatasi hidup yang paycheck to paycheck :
a. Membuat Catatan Pengeluaran Rutin
Langkah pertama untuk mengatasi fenomena gaji numpang lewat adalah dengan mencatat kemana pengeluaran bulanan kamu.
Cara ini membuat kamu tahu dan sadar kemana perginya uang kamu.
Jadi dibanding membiarkan uang keluar begitu saja, kamu mengambil waktu beberapa menit dalam sehari untuk menuliskan kemana uang ini.

Nggak harus catatan lengkap, kayak financial planner kece.
Kertas HVS yang mencantumkan tanggal, nominal dan keterangan, pun sudah lebih dari cukup. Atau catatan di note HP.
Klise emang, tapi tanpa mencatat dan mencari tahu pengeluaranmu, kamu nggak akan bisa membuat keputusan terbaik untuk membantu kamu keluar dari situasi gajian numpang lewat ini.
b. Membuat Budget & Disiplin Menjalankannya
Dengan informasi yang kamu dapat dari catatan pengeluaran di atas, kamu bisa mulai membuat budget keuangan pribadi kamu.
Nggak harus ribet dan menambah pikiran.
Hal sesederhana mulai mengurangi jajan boba, atau mengurangi shopping. Atau bisa jadi saat biaya udah nggak bisa di-press lagi, kamu harus mencari tambahan uang.

Tanpa punya informasi tertulis yang jelas dan valid, kamu kan nebak-nebak doang.
Uangmu nggak cukup karna apa? Mungkin makanan, bisa juga karna keseringan Gofood, atau doyan belanja nggak penting?
Tapi dengan catatan yang jelas, kamu tahu kemana uangmu dan bisa mengidentifikasi apa sih yang terjadi?
- Apakah beban hidupmu yang terlalu berat, sehingga kamu yang harus upgrade penghasilan?
- Atau sebenarnya kamu yang lumayan nggak pedulian, sehingga harus mulai mendisiplinkan diri dan keuangan pribadimu?
c. Komitmen Angka Kecil
Normalnya orang suka mulai dari angka besar dan wow!
Tapi wartadana selalu saranin untuk mulai dari angka kecil yang konsisten.
Saat berada dalam kondisi paycheck to paycheck, tentunya kamu nggak bisa membuat target ketinggian. Karna target yang nggak kecapai, hanya bikin dirimu kehilangan motivasi untuk mencoba.

Buatlah angka yang doable. Perlahan-lahan saja, kayak kura-kura juga gak masalah.
Kamu hanya perlu rasain gimana enaknya punya uang tersisa di akhir bulan ini.
100 ribu? Nggak masalah!
5 % dari gaji? Nggak masalah.

Berapapun angka yang kamu targetin, mulailah dari angka kecil yang nggak akan menganggu kamu sama sekali. Dan lihat hasilnya setelah beberapa bulan.
Percaya deh, se-bullsh*t apapun ini terdengar :
Kamu akan dapatin perasaan bangga yang nggak bisa orang lain ambil dari kamu, ketika kamu udah ngalahin diri sendiri dan berhasil menjaga komitmenmu!
That’s super precious loh!
d. Rinse and Repeat
Setelah melakukan 3 tahap di atas, ulangi lagi bulan berikutnya.
Ergh! Wartadana ngerti, malasin banget sih!
Kenapa harus ngulang-ngulang melakukan hal yang nggak menyenangkan ini?
Karna kamu sudah hidup gaji numpang lewat dalam waktu lama, tentu mengobatinya nggak bisa langsung kelar, butuh waktu.

Sehingga kamu harus memulai lagi di bulan berikutnya dengan mencatat pengeluaran kamu dan mencoret apa yang masih bisa kamu kurangi.
Kemudian alihkan uang tersebut sebagai tabungan.
Dan lakukan sampai kamu ngerasa pede dan menemukan pengaturan budget yang paling sesuai.

Wartadana nggak janji bahwa dengan mencobanya kamu akan berhasil. Siapapun nggak bisa janjiin hal ini untuk kamu.
Tapi seenggaknya dengan memulai, kamu udah selangkah lebih baik dari orang-orang lain di luaran sana yang masih mengeluh doang tanpa take action.
blah-blah-blah!
Segini dulu ngomongin fenomena paycheck to paycheck alias gaji numpang lewat.
Punya pendapat atau sharing kisah hidup atau trik jitu mengatasi fenomena gaji numpang lewat? Share dong di bawah.
Kamu bisa lihat beberapa artikel mengelola keuangan pribadi lainnya di :