Review Robo Advisor Bibit ala Wartadana
Per Maret 2021, wartadana melakukan percobaan membeli reksadana di Bibit dengan fitur Robo Advisor Bibit sebesar Rp 100k / hari.
Nah, setelah 8 bulan berlalu, sekarang saatnya buka-bukaan : cuan nggak sih?
Karna apa fungsinya pake Robo Advisor atau apapunlah itu, kalo nggak bisa cuan. Ya kan?

Yuk, scroll ke bawah!
Btw : artikel ini lumayan berat untuk investor pemula, karna wartadana nggak akan jelasin ulang beberapa istilah reksadana di sini.
Jadi pastiin kamu udah tahu kulit-kulitnya soal reksadana, mulai dari :
Dan pastiin kamu sudah punya akun Bibit. Kalo belum registrasi Bibit terlebih dahulu dengan kode referral Bibit : charlina ✅untuk dapatin bonus join sebesar Rp 25k.
KONTEN ARTIKEL
1. Robo Advisor Bibit
Robo Advisor Bibit adalah teknologi oleh perusahaan agen reksadana online Bibit, dimana kamu menyerahkan keputusan investasimu pada algoritma mereka.
Sehingga tugasmu hanya menyetorkan uang saja.
Pembelian reksadana akan dibantu oleh Robo Advisor, yang bekerja untuk memilihkan reksadana yang paling sesuai dengan profil risikomu.
Ibaratnya kamu punya perencana keuangan robot. Sounds exciting ya.
Proses auto rebalancing, dimana jika terjadi perubahan kondisi ekonomi, maka algoritma akan mengubah komposisi portofolio kamu.
Menurut penelitian, metode ini bertujuan agar kamu dapatin return yang menarik dengan risiko yang terukur.
Dan paling cocok untuk kamu yang usianya masih muda. Karna kamu punya waktu yang panjang untuk melewati naik turunnya pasar keuangan.
Seiring dengan bertambahnya usia kamu, Robo Advisor Bibit akan menyesuaikan komposisi portofolio reksadana kamu menjadi lebih konservatif.

2. Pengalaman Investasi Robo Advisor Bibit
Pengalaman investasi reksadana menggunakan Robo Advisor Bibit dimulai pada pertengahan Maret 2021.
Sebagai bagian dari proses mempersiapkan tabungan pensiun jangka panjang, wartadana memilih reksadana sebagai kendaraan investasinya.
a. Tujuan Menggunakan Robo Advisor
Tujuan wartadana menggunakan Robo Advisor Bibit adalah untuk mempersiapkan tabungan pensiun jangka panjang.
Pertimbangannya karna wartadana punya waktu yang lebih panjang, sehingga ada keleluasaan untuk memilih instrumen yang nggak agresif.
Semisal waktu mengumpulkan dana pensiun ini adalah singkat, contohnya di bawah 10 tahun. Maka menggunakan reksadana bukanlah pilihan yang bijak.
Karna dengan risiko yang lebih rendah, return reksadana juga lebih rendah. Terutama saat dibandingkan dengan return investasi saham.

Jadi kalo kamu mau menggunakan Robo Advisor pastiin dulu apa tujuan investasi kamu dan mengerti tenornya haruslah jangka panjang.
Menggunakan Robo Advisor untuk investasi reksadana jangka pendek / jangka menengah nggak terlalu ideal.
b. Menentukan Budget Investasi
Menentukan budget investasi adalah langkah kedua sebelum menggunakan Robo Advisor. Karna balik lagi, kamu harus tahu berapa rencana investasi kamu per bulan.
Kalo tujuanmu untuk dana pensiun, kamu bisa refer pada artikel menghitung tabungan pensiun bulanan ini.
Atau apapun tujuanmu, bisa kok pake template excel yang terlampir.

Budget wartadana dibulatkan menjadi Rp 3 juta per bulan.
c. Memilih Reksadana
Untuk menggunakan Robo Advisor Bibit, kamu bisa menyerahkannya 100 % pada algoritma.
Jadi setelah mengisi kuesioner profil risiko kamu, yang nantinya akan diberi score angka 1-10, maka akan muncul rekomendasi reksadana yang bisa kamu beli.
Rekomendasinya terdiri atas 3 jenis :
- (RDPU) reksadana pasar uang,
- (RDPT) reksadana pendapatan tetap / reksadana obligasi,
- (RDS) reksadana saham.
% komposisi reksadana adalah sesuai dengan profil risiko kamu. Dimana semakin tinggi profil risikomu (paling tinggi angka 10), akan semakin besar porsi reksadana sahamnya.

Kamu bisa lihat contoh di atas, wartadana punya score 9 dengan komposisi reksadana 10%-24%-66%.
Wartadana juga memilih sendiri reksadana-nya, yaitu semuanya sepaket dari Sucorinvest.
Alasannya simple, karna wartadana melihat angka return mereka menarik dan profil perusahaannya juga meyakinkan.
Disclaimer : ini bukan rekomendasi melainkan penjelasan gimana cara wartadana memilih reksadana. Kamu bisa pake justifikasimu sendiri, atau ikuti sarannya si Robo.
d. Siklus Investasi
Siklus investasi Robo Advisor yang wartadana pilih adalah harian.
Tujuan berinvestasi reksadana secara harian adalah agar wartadana dapatin exposure terhadap pergerakan harga setiap harinya.
Karna pasar keuangan sangatlah dinamis, dalam hitungan detik saja bisa terjadi banyak perubahan.
Sehingga untuk menangkap rata-rata nilai beli yang lebih bagus, wartadana putuskan untuk berinvestasi harian.
Dengan budget Rp 3 juta per bulan, maka investasi harian wartadana adalah Rp 100k per hari.

Setiap hari-nya Bibit akan melakukan pembelian reksadana sebesar Rp 100k, sesuai dengan Robo Advisor.
Satu hal yang menarik di sini adalah ternyata beberapa reksadana yang wartadana pilih mensyaratkan nilai pembelian minimal Rp 100k.
Sehingga saat profil Robo Advisor mengharuskan pembelian di bawah Rp 100k, maka reksadana pilihan wartadana nggak bisa dibeli.
Inilah yang menjelaskan kenapa muncul BNI-AM Dana Likuid dan BNI-AM Indeks IDX30. Karna pembelian minimal kedua reksadana ini adalah Rp 10k, sehingga sesuai dengan kriteria belanja hariannya si Robo Advisor Bibit.
e. Auto Debet Bank Jago
Dengan pembelian reksadana harian, maka pembayaran juga dilakukan harian.
Awalnya wartadana menggunakan Gopay, dengan skema autodebet dari saldo Gopay.
Namun seiring dengan adanya Bank Jago, yang berkolaborasi dengan Bibit, maka wartadana putusin untuk pake autodebet Bank Jago.

Hal ini membuat proses investasinya jadi smooth banget, karna tugas wartadana hanya mastiin uang di Bank Jago ready.
Btw, ada hari di mana wartadana kehabisan saldo Bank Jago dan pembayaran gagal. Kalo sadar dalam waktu 24 jam, wartadana bisa melakukan pembayaran manual.
Sementara kalo gak sadar, maka wartadana akan lakukan pembelian manual sesuai dengan angka yang nggak bisa terbayarkan sebelumnya.
Jadi kalo kamu kepikiran untuk melakukan hal ini, pastiin kamu buka tabungan Bank Jago dan gunain link referral tabungan Jago Bank ✅untuk dapatin bonus saldo Bank Jago.
3. Review Robo Advisor Bibit
Sekarang adalah bagian yang seru, dimana wartadana akan review hasil investasi ini.
Ada beberapa hal yang harus dijelasin terlebih dahulu, seperti :
- tenor investasi wartadana jangka panjang sementara review investasi sudah dilakukan bahkan sebelum 1 tahun. Sehingga kesimpulannya belum bisa ditarik 100 %.
- ekspektasi wartadana vs apa yang mampu diberikan oleh Robo Advisor Bibit
Yok, berikut adalah 3 poin penting yang wartadana highlight terkait pengalaman selama menggunakan Robo Advisor Bibit.
Ps : wartadana nggak ngomongin hal kayak mudah investasi, gampang bayarnya atau hal-hal receh seperti itu.
a. Auto Rebalancing
Auto rebalancing Robo Advisor Bibit adalah fitur dimana Bibit menyesuaikan pembelian reksadana sesuai kondisi berikut :
- komposisi portofolio,
- nilai minimal pembelian reksadana,
- kondisi ekonomi,
- usia investor,
- dan hal lainnya.
Dengan adanya auto rebalancing, kadang kamu akan berakhir dengan reksadana yang bukan pilihanmu.

Seperti contoh wartadana, dimana pilihan aslinya adalah Sucorinvest grup, tapi malah dapatnya BNI-AM grup.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa ganti pembelian ke mingguan, agar nominalnya lebih besar dan nggak terkena aturan minimal pembelian.
Tapi sejauh ini, wartadana nggak mempermasalahkan hal ini. Karna lebih penting untuk dapatin harga rata-rata harian, daripada jenis reksadananya.
Sementara untuk kamu, silahkan pastiin mana yang kamu pilih : investasi harian atau investasi di reksadana pilihanmu.
b. Nggak Menikmati Puncak
Dalam konsep Robo Advisor, tugas kamu hanyalah membeli reksadana secara teratur.
Apalagi saat kamu ngumpulin dana pensiun, yang time horizon-nya panjang sekali. Sehingga nggak ada momen disuruh jual oleh si Robo Advisor.
Ekspektasi wartadana adalah Robo Advisor mampu kasih signal bahwa :
Hey, kondisi market lagi tinggi-tingginya nih. Harganya udah paling tinggi selama 1 tahun terakhir,
you wanna sell or not?
Karna di tahun 2021, ada momen dimana reksadana tersebut mencapai harga tertingginya dalam setahun di Oktober 2021.

Cuman si Robo nggak memberikan opsi seperti ini dan bantu komen dong, apakah memang wajarnya Robo nggak bisa kasih saran penjualan?
Wartadana nggak tau apakah bisa atau nggak, tapi ekspekstasi wartadana adalah harusnya bisa.
Karna di Jan 2022 ini, harga reksadananya sudah turun 100 poin dari posisi tertingginya. Cuan yang lumayan, seandainya Robo bisa ngasih sinyal jual, untuk buy on weakness dalam beberapa bulan ke depan.
c. Hasil Jangka Pendek
Hasil jangka pendek dari Robo Advisor Bibit nggak jelek, tapi nggak menarik juga.
Memang benar ngomongin hasil Robo Advisor sebenarnya harus melihat lebih panjang lagi, mungkin hingga 5 tahunan.
Karna tujuan investasinya kan long term, tentu mengevaluasinya juga harus setelah bertahun-tahun.

Tapi wartadana memperhatikan ada yang aneh di industri reksadana, dimana :
- beberapa reksadana punya masa peak-nya, kemudian jalan di tempat,
- satu Manajer Investasi mungkin punya produk unggulan, sementara produk yang lainnya so-so saja,
- pergerakan reksadana (terutama yang reksadana saham) lagging dari IHSG.
Sehingga wartadana lebih nyaman mengevaluasinya dalam tempo pendek, untuk bisa membuat keputusan antara menukar reksadana atau membiarkannya terlebih dahulu.
Satu saran yang kontra dengan fungsi Robo Advisor adalah wartadana nggak melihat kemampuan Robo Advisor Bibit untuk membuat keputusan terbaik untuk kamu sebagai investor.
Sehingga kamu tetap harus proaktif, bukannya menutup mata dan membiarkan uang kamu didebet bertahun-tahun tanpa mengecek hasilnya, deal?

Dalam konteks hasil investasi Robo Advisor versus pergerakan harga reksadana, hasilnya not bad. Benaran loh, hasilnya lumayan.
Coba lihat grafik harga dua reksadana berikut :


Seperti gambar di atas, terlihat bahwa dalam satu tahun pergerakan harga reksadananya justru minus 0,07 % dan minus 2,78 % (not significant, tapi minus).
Sekarang bandingin dengan hasil reksadananya :

Dengan pembelian di harga rata-rata harian, portofolio Robo Advisor Bibitnya masih untung sekitar 3,49 %.
Angka yang nggak memuaskan, jauh dari keinginan, tapi bolehlah.
Yang penting nggak rugi, sesuai tagline-nya si Robo untuk memberikan return dengan tingkat risiko yang paling terukur.
4. Kesimpulan Robo Advisor Bibit
Apa kesimpulan yang wartadana tarik dari review Robo Advisor ini?
a. Robo Nggak Bisa Saranin Kapan Menjual
Robo Advisor gak bisa saranin untuk menjual reksadana di momen tertingginya.
Jadi sebagai nasabah kamu akan dapatin harga rata-rata pembelian yang terbaik, tapi nggak bisa menikmati naik turunnya market.
Kan kurang enak ya, pas market lagi turun, harga reksadana kamu pasti turun.
Sementara saat ada kenaikan, kamu nggak bisa nikmati dengan menjual reksadana tersebut.
b. Mengatur Sendiri Lebih Nikmat
Mengatur portofolio investasi seorang diri ternyata lebih menyenangkan, daripada membiarkan si Robo yang ngaturin.
Wartadana nggak bilang hasilnya akan lebih bagus atau apa.
Tapi dengan memilih reksadana pilihanmu, tentu kamu bisa berinvestasi sesuai dengan selera dan keyakinan kamu.
Contoh : kamu melihat prospek pada sektor konstruksi, sehingga kamu bisa mulai mencicil reksadana yang berbasis konstruksi.
Kalo dipilihin Robo, kan nggak ada proses berpikir oleh si investor. Main terima rekomendasinya saja.
c. Investasi Pake Robo Masih Cuan
Kesimpulan akhirnya adalah apakah berinvestasi reksadana dengan Robo Advisor masih cuan?
Jawabannya iya, investasi reksadana menggunakan Robo Advisor Bibit masih cuan.
Apalagi saat kamu kombinasikan dengan gaya beli harian, pastinya harga rata-rata kamu lebih menarik.

Overall dalam 10 bulan terakhir, wartadana masih dapatin keuntungan sebesar 3,16 %.
Tapi angka ini jauh dari ekspektasi wartadana yang menginginkan return tahunan sebesar 10 % (kayak isian template menghitung tabungan pensiun di bagian 2.b)
d. Experiment Lain
Ke depannya wartadana pengen cobain gaya investasi reksadana yang berbeda.
Plan-nya wartadana akan mencicil Rp 10.000 per hari selama setahun untuk melihat hasilnya seperti apa.
Dan sebenarnya hal gini bisa juga dihitung manual secara historis (tapi kayaknya melelahkan untuk bikin spreadsheet-nya).
Stay tune ya, wartadana akan update hasilnya.
In the end, selesai juga membahas hasil Robo Advisor Bibit.
Satu hal terakhir yang mau wartadana sampaikan adalah reksadana bukanlah investasi gampang yang semudah omongan orang atau omongan agen penjual reksadana.
Jadi, kamu harus tetap belajar dan cari wawasan baru agar menemukan metode investasi reksadana terbaik untukmu.