Mengenal Reksadana Bagi Pemula
Reksadana merupakan salah satu jenis investasi yang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Dan kali ini wartadana akan bagikan 7 poin untuk mengenal reksadana bagi pemula.
Tujuannya adalah untuk bagikan 7 poin penting sebelum kamu sebagai investor pemula mulai berinvestasi di reksadana.
Yok, keep scrolling.
Note : kalo kamu punya waktu lebih silahkan klik guideline komprehensif investasi reksadana ini.
KONTEN ARTIKEL
1. Reksadana Adalah Investasi
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang sifatnya menghimpun dana dari para investor dan menempatkannya dalam berbagai instrumen investasi lainnya, seperti saham, obligasi maupun pasar uang.
Jadi dengan kata lain, reksadana itu seperti pedagang yang fokusnya ke jual-beli instrumen keuangan.

Yang memainkan (melakukan jual beli) adalah Manajer Investasi (MI) atau sering dikenal dengan nama perusahaan Asset Management.
Tugas MI adalah memantau instrumen mana yang dapat dijual dan instrumen mana yang harus dibeli.
Selisih transaksi jual-beli yang dilakukan oleh MI akan menjadi untung / kadang rugi bagi investor.
Namun keuntungan tersebut nggak langsung kamu nikmati dalam bentuk uang.
Keuntungan / kerugian (jika ada) akan berpengaruh ke nilai reksadana kamu.
Reksadana adalah instrumen investasi yang berupa gabungan dana dari banyak pihak yang dimainkan dalam instrumen investasi lainnya (obligasi, pasar saham, pasar uang dan sejenisnya).
2. Tipe Investor Reksadana
Investor reksadana terbagi atas 3 tipe berdasarkan tingkat risiko yang berani mereka ambil yaitu :
A. Agresif
Investor tipe ini adalah investor yang panas. Dia rela dapat rugi sampai habis, asalkan bisa dapat untung besar.
Tipe high ini cocok main di reksadana saham yang akan ngasih angka return yang tinggi.
Dan sebagai imbal dari return yang tinggi itu, investor juga terpapar risiko yang tinggi.
Kalo ada potensi untung besar, ada juga potensi kamu kehilangan pokok investasi tersebut.
High risk high return.
B. Moderat
Ini tipe investor yang bijak.
Dia rela hilang uang hingga paling banter berapa % dengan catatan return-nya cukup bagus.
Biasanya investor ini berinvestasi untuk keperluan jangka menengah, sehingga dia nggak siap untuk kerugian dalam jangka pendek.
Tipe reksadana yang cocok bisa reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran.
C. Konservatif
Ini tipe investor nanggung (maaf ya). Buat dia nggak masalah untung rendah asal nggak ada potensi rugi.
Biasanya yang investor tipe ini mainnya reksadana pasar uang.
Untuk mencari tahu karakter investor dalam dirimu, biasa agen akan meminta kamu untuk mengisi kuesioner.
Nah kuesioner ini mesti dijawab dengan jujur.
Karena kalo dijawab dengan jujur, hasilnya akan tepat.
Dengan hasil yang tepat, penjual reksadana bisa bantuin kamu untuk ngasih pilihan reksadana yang tepat.
Supaya investasinya bermanfaat dan nggak bikin hati dag dig dug melulu.
3. Jenis Reksadana
Jenis reksadana dibedakan dari instrumen investasi yang dibelanjakan.
Misalnya beli instrumen pasar uang maka disebut reksadana pasar uang.
Kalo beli reksadana saham maka disebut reksadana saham.
No. | Jenis Reksadana | Tujuan Investasi |
1 | Reksadana Saham | Pasar Modal – pembelian saham |
2 | Reksadana Campuran | Campuran antara saham dan surat hutang (obligasi) |
3 | Reksadana Pendapatan Tetap | Obligasi |
4 | Reksadana Pendapatan Tetap USD | Obligasi / Pasar Uang USD |
5 | Reksadana Pasar Uang | Valuta Asing |
6 | Reksadana Indeks dan ETF | Saham LQ-45 |
4. Unit Penyertaan
Kembali pada konsep jenis reksadana, dimana dengan membeli reksadana saham, secara nggak langsung uang investor dibelikan saham oleh Sang Manajer Investasi.
Atau dengan membeli reksadana obligasi maka uang kamu dibelikan obligasi oleh Sang Manajer Investasi.
Sekarang muncul pertanyaan selanjutnya dimana saham / obligasi tersebut dibeli dalam satuan lot / unit.
Lantas gimana cara menentukan nilai investasimu ?
Kalo cuman investasi 100 ribu, gimana dong hitungan kepemilikannya?
Nah, karena Manajer Investasi yang menjualbelikan saham tersebut, biar lebih fair kamu dikasih hitungan kepemilikan dalam satuan unit.
Unit ini dikenal dengan istilah Unit Penyertaan (UP).

Gimana Cara Menentukan Harga Unit?
Dalam investasi reksadana ada istilah Nilai Akhir Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV) yang merupakan jumlah total investasi reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi.
Untuk tahu harga per unit, tinggal bagikan saja antara NAB dengan UP yang MI tersebut terbitkan.
Investor membeli reksadana dengan harga NAB/unit.
Karena jual beli saham ini terjadi tiap hari dan hampir setiap waktu, maka nilai unit kamu juga berubah-ubah sesuai kondisi pasar.
Kalo pas lagi bagus, harga unit tinggi, nilai reksadana kamu juga naik.
Kalo lagi jelek, harga unit rendah, nilai reksadana kamu juga turun.
Saat naik = jual reksadana.
Saat turun = beli reksadana.
Kalo penjelasan ini terdengar rumit, ingat bahwa reksadana kamu hitung dalam satuan unit.
Harganya adalah harga / unit. <- ini aja.
5. Fund Fact Sheet
Fund fact sheet adalah secarik kertas berisi laporan mengenai sebuah reksadana.
Di dalam satu halaman itu akan tertera total dana kelolaan, siapa Manajer Investasinya, bagaimana portofolio-nya hingga data historical return reksadana tersebut.
Wajib untuk membaca fund fact sheet sebelum memutuskan berinvestasi reksadana.
Sehingga jangan lupa sekalian baca artikel ini : Cara Mudah Membaca Fund Fact Sheet
6. Return Reksadana
Membicarakan untung / return adalah hal favorit semua orang.
Nah, di fund fact sheet akan tercantum return reksadana baik per bulan, per tahun atau hingga periode berjalan.
Sistem return reksadana bukan kayak bunga deposito ya.
Return reksadana adalah selisih antara nilai beli awal dengan nilai jual akhir.
Jadi kalo baca keterangan di website penjual reksadana dan melihat angka return 10 %, jangan ngebayangin kalo kamu akan dapetin 10 % tersebut.

Ilustrasinya seorang investor membeli reksadana A sebesar Rp 200.000 dengan harga per unit Rp 1.000
Unit milik investor = Rp 200.000 / Rp 1.000 = 200 unit |
Misalnya harga reksadana naik dari Rp 1.000 per unit menjadi Rp 1.100 per unit.
Sang investor sudah untung sebesar Rp 100 per unit.
Yang artinya untung 10 %.
Berlaku sebaliknya, jika harga reksadana turun menjadi Rp 800 per unit maka sang investor rugi sebesar Rp 200 per unit.
Yang artinya rugi 20 %.
Tapi kalo investor nggak jual unit tersebut, dia nggak akan merealisasikan untung atau ruginya.
Jadi di reksadana, untung/ruginya hanya timbul dari selisih harga beli dan harga jual.
Misalnya jual pas harga Rp 1.100, maka investor akan rasakan untung Rp 20 ribu tersebut.
Dan kalo kamu jual di angka Rp 800, maka kamu akan rasakan rugi Rp 40 ribu itu.
Return reksadana nggak kena pajak.
Hal ini karena di awal saat sang Manajer Investasi melakukan pembelian instrumen investasi, sudah kena pajak jual-beli.
Sehingga unit yang kamu miliki sebagai turunannya nggak kena pajak.
7. Mekanisme Investasi
Cara membeli reksadana ada 2, yaitu auto invest yang sifatnya rutin bulanan dan sekali beli (mirip dengan deposito).
a. Auto Invest
Auto invest itu sifatnya untuk ngajarin kamu nabung dengan teratur.
Jadi nggak mau tahu apapun yang terjadi, kamu sudah subscribe ke agen penjual reksadana untuk pada tanggal tertentu langsung membelikan reksadana yang kamu pilih.
Jadi mau harga lagi rendah atau tinggi, dengan otomatis uang terdebet untuk beli reksadana.
Sistem auto invest ini cocok banget kalo kamu sudah punya tujuan finansial.

Misalnya sudah niat mau beli rumah 3 tahun lagi.
Dengan estimasi harga rumah Rp 400 juta, kamu butuh DP sekitar 25 % dari harga rumah, sekitar Rp 100 juta.
Nah, cara yang paling cepat untuk ngitung berapa tabungan kamu untuk dapat angka segitu adalah dengan kalkulator auto invest.
Coba Cek : Kalkulator Investasi
Nah, dengan target return 10 % dan inflasi 4 %, kamu harus simpan Rp 2,5 juta per bulan.
b. Sekali Beli
Kalo skema sekali beli ini biasanya digunakan oleh orang yang emang sudah biasa investasi.
Investor membeli reksadana untuk menunggu sampai harga bagus.
Atau untuk melakukan switching agar mendapatkan tambahan untung dari selisih naik turun harga.
Demikian 7 hal dasar untuk mengenal reksadana yang perlu kamu ketahui sebagi investor pemula.
Silahkan baca artikel selanjutnya di guideline komprehensif cara investasi reksadana.
Baca Juga :
- Guideline Komprehensfi Investasi Reksadana
- Cara Investasi Reksadana Online
- Membuka Rekening Bank Bagi Pemula
- Cara Mudah Membaca Fund Fact Sheet
nggak terbalik?
yang konservatif itu RD pasar uang
yang moderat itu RD pendapatan tetap
Hi Mas Fadjrin.
Iyah, benar banget.
Thanks a lot Mas for your eagle eye yang notice dan ngasih tahu.
Sudah direvisi. Thanks 🙂