Kepengen Punya Mindset Bebas Hutang?
Siapapun pasti kepengen bebas finansial. Kepengen punya cukup uang. Kepengen nggak ngutang kemana-mana. Sehingga penting untuk mikir dengan mindset bebas hutang.

Kali ini wartadana akan bahas 5 mindset bebas hutang berikut :
- Hutang adalah beban
- Utang bakal kena bunga
- Hutang membatasi ruang gerak
- Berhutang merampas masa depan
- Sering ngutang bikin candu
Agar kita jadi pribadi bebas hutang. Setuju ?

Bukan Nggak Boleh Ngutang
Wartadana setuju kalo ngutang nggak sepenuhnya buruk.
Kadang emang nasib lagi jelek. Sehingga uang nggak cukup untuk cover pengeluaran.
Untuk ngatasin hal beginian, ketimbang game over, maka hutang dijadikan solusi.
Tapi terlepas dari bantuan yang diberikan oleh si hutang, kita mesti mengakui bahwa hutang adalah teman yang pamrih.

Karena yang namanya ngutang kan tetap harus dibayar.
Mau bayar sekarang atau besok atau setahun kemudian, ya tetap harus bayar lunas.
Jadi, kenapa nggak coba bayar lebih cepet?

Mungkin untuk menjawab pertanyaan di atas, akan muncul pembenaran :
- Sekarang masih pas-pasan banget,
- Aduh, kalo bisa bayar sudah saya bayar lunas kali,
- Come on man! Saya juga bukan tipe yang doyan ngutang, ini emang nggak kebayar makanya nggak bisa dilunasi,
- Yang dihutangin orang kaya, biarin aja dulu deh.
Nah, wartadana mau tegasin : kalo emang belum mampu bayar, ya nggak perlu dipaksain.
Kitakan tetap harus hidup, biar satu hari nanti hutang itu bisa lunas.
Si pemberi pinjaman juga tahu, kalo kita game over uangnya nggak bakalan balik.
Tapiii, kalo saat ini kita belum coba hitung sampai sen-sen terakhir, nggak fair rasanya mengaku belum mampu bayar.

Sekedar ngomong bahwa mending coba hitung dan lihat kembali. Siapa tahu masih ada sedikit kelonggaran.
Ngurangi Kesenangan Saat Ini
Contoh mudahnya adalah mengurangi kesenangan hari ini untuk melunasi hutangmu sendiri.
Tapi sedihnya beginilah gaya hidup yang kita lakoni.
Tagline-nya manusia modern.

Kemana mata memandang selalu ada barang jualan.
Kemana mata melihat selalu ada banyak hiburan.
Gaya hidup kota metropolitan.
Sebenarnya nggak perlu, tapi gimana lagi?

Kalimat-kalimat gini nih yang bikin kita akhirnya milih untuk hidup kayak orang lain.
Begitu keluar film Hollywood terbaru :
- berbondong-bondong ke bioskop,
- beli tiket yang mahal (sewaktu weekend),
- jajan snack yang sama mahalnya dan
- nge-post di laman sosial media.
Padahal di saat yang sama kita bisa mikir realistis dengan jujur.
Sanggupkah ngikutin gaya hidup begitu, saat ada setumpuk hutang yang mesti dibayar?

“Kalo sanggup ya nggak masalah, lanjutin!”
Tapi kalo nggak sanggup, ngapain hidup senang dengan tumpukan hutang?
Karena pertanyaan selanjutnya adalah mau sampai kapan begini terus? Ya nggak?
Mau Sampai Kapan ?
Mau sampai kapan memilih jalan hidup begitu dan ngorbanin masa depan kita sendiri?

Karna dengan hiburan-hiburan kayak gitu, pastinya uang nggak akan pernah cukup.
Saat uang nggak pernah cukup, terpaksa hutang dibayar minimal terus – mikirnya yang penting masih kebayar.
Nah, siklusnya akan jalan gini-gini aja.

Pas-pasan – kepengen hura-hura – budget udah habis – ngutang dulu – bayarnya nyicil aja – pas-pasan lagi – kepengen enjoy life – uang kagak ada – ngutang lagi – nyicil lagi.
Trus mau sampai kapan kayak gini?
Padahal cepat atau lambat, hutang tetap harus dibayar lunas.
Untuk ngatasin hal ini, berikut adalah 5 mindset bebas hutang yang akan kita bahas satu persatu, untuk membantu mengurangi kebiasaan berhutang.
Karna ini hidup kita, nggak ada yang harus berjuang selain diri sendiri.
Yok, keep scrolling!
KONTEN ARTIKEL
1. Hutang Adalah Beban
Mindset bebas hutang pertama yang harus kita tanamkan adalah hutang merupakan beban.
Karna sedihnya, banyak orang yang nggak sadar kalo hutang adalah beban.
Bagi mereka, hutang adalah alat yang membantu hidup mereka. Padahal nih…

Terutama saat ketemu program cicilan paylater atau pinjol.
Semua orang sadar bunganya besar, tapi kalo bisa ditarik panjang kan cicilannya jadi lebih kecil.
Berarti terbantu oleh hutang tersebut.
Padahal kalo dipikir lagi.
Emang bulanannya cuman 200 ribu atau berapapun.
Tapi kalo dibayar 2 tahunan, kalo dikali 24 bulan, apa nggak jadi 5 jutaan juga?

Bayangin saja, kalo bukan buat dibayarin ke hutang, uang itu akan nginap dengan tenang di rekening kita!
Uang itu bisa kamu simpan dalam bentuk emas (misalnya perhiasan), atau simpanan untuk dana darurat.
Cicilan yang tadinya diterima orang lain, bisa kamu nikmati untuk dirimu sendiri.
2. Hutang Kena Bunga
Mindset free hutang kedua yang perlu ditanamkan adalah hutang kena bunga.
Apalagi kalo kamu ngutangnya ke oknum tertentu, yang akan ngasih bunga yang merontokkan gigi.
Kenapa?
Karena kebanyakan kita pasti gunain kartu kredit atau KTA yang bunganya lebih tinggi dari pinjaman biasa.
Ingat ya :

Dan kebayang nggak sih, setiap bulan bayarin hutang dan bayarin porsi bunganya?
Kebayang saja kalo bunganya Rp 50 ribu, maka tanpa adanya hutang itu kita sudah bisa pake Rp 50 ribunya sebagai uang pulsa.
Tapi karena ngutang, maka Rp 50 ribu tersebut hangus sebagai bunga pinjaman.

Itu masih hitungan pinjaman dalam jumlah kecil.
Coba hitung kalo minjam dan buatin cicilan ke kartu kredit dengan bunga normal mereka.
Hitungannya gini :
Bunga kartu kredit 2,25 % per bulan. Pinjaman Rp 5 juta selama 2 tahun.
Bunga pinjaman selama 2 tahun = 2,25 % x 24 bulan = 54 % |
Bunga pinjaman dalam Rupiah = Rp 5.000.000 x 54 % = Rp 2.700.000 |
Bunga pinjaman setiap bulan = Rp 2.700.000 / 24 bulan = Rp 112.500 |
Padahal di kepala sudah kepikiran ringan juga ya cicilannya cuman Rp 320.833 doang.
Rp 5.000.000 + Rp 2.700.000 = Rp 7.700.000 / 24 bulan = Rp 320.833 |
Sementara bunganya saja sudah seratusan ribu per bulan.
3. Membatasi Ruang Gerak
Mindset bebas hutang ketiga adalah hutang membatasi ruang gerak.
Nggak kok. Hutang nggak membatasi ruang gerak saya, suara kecil dalam hati.

Pernah nggak kepikiran kalo dengan memiliki hutang, kita nggak bisa eksplor banyak hal lainnya?
Karena seperti di poin 1, hutang adalah beban, yang diikatkan di kaki.
Jadi setiap kali mau melangkah jauh, kitaakan kecapekan karena bebannya terlampau berat.
- Bayangin waktu kita bisa menyelesaikan semua hutangmu!
- Gambarkan perasaan lega saat kita bisa menikmati gaji secara utuh. Nggak ada porsi buat dibayarin ke pihak ketiga.
- Bayangin waktu hidup menjadi milik kita seutuhnya.
Nggak kepengen hidup bebas, lepas tanpa beban?
Kalo kepepet banget, mau nggak mau ngutang ya apa boleh buat.
Tapi, kalo ngutang hanya untuk belanja atau sesuatu yang bersifat konsumsi, ya lebih baik nggak usah ngutang dari awal.
4. Merampas Masa Depan
Mindset bebas hutang keempat adalah hutang merampas masa depan sendiri. Pola pikir gIni jarang orang pahami.

Hutang itu merampas masa depan sendiri.
Jadi dengan ngutang, kita sedang merampok diri sendiri di masa depan.
Nah, banyak orang percaya bahwa hutang adalah solusi jangka pendek.
Dan benar. Hutang jadi solusi jangka pendek kalo tujuannya tepat.
Sehingga ini kembali pada tujuan berhutang.

Misalnya ngutang untuk bayarin biaya rumah sakit orangtua, itu adalah solusi.
Tapi kalo ngutang untuk belanja online, apakah itu adalah solusi jangka pendek?
Nggak sama sekali.
Berhutang untuk kebutuhan konsumsi bukanlah solusi jangka pendek.
Karena kalo untuk konsumsi dasar saja kita sudah berhutang, maka ada yang salah dengan cara kita mengelola keuangan.
At least kalo nggak punya tabungan, upayakanlah nggak belanja lebih dari gaji bulanan.
Gimana bisa, kalo saat ini saja kita nggak mampu hidup tanpa hutang, maka di masa depan bisa berhasil melunasinya?
No way. Ya nggak mungkin lah.
Karena hutang saat ini akan menjadi beban di masa depan.
5. Sering Ngutang Bikin Candu
Berhutang bisa membuat orang kecanduan.
Nggak cuman konsumsi alkohol atau narkoba yang bikin nagih.
Ngutang pun bisa bikin kecanduan.
Kenapa?
Karna hutang bisa ngasih solusi sementara. Dannnn otak kita hobi banget sama solusi sementara.

Bayangin saja setiap kali butuh sesuatu, kita ngelariin diri pada bantuan utang.
Nggak cuman ke keluarga, juga ngutang ke teman-teman, ngutang ke rekan kerja hingga ngutang ke Bank.
Satu hutang saja sudah bikin pusing, apalagi kalo ngutangnya sebanyak itu.
Kebayang kalo kita biarin diri sendiri ‘terbiasa’ ngutang?
Butuh apapun ngutang dulu, usaha lainnya belakangan.
Kalo kamu jumpa orang seperti ini, waktu dia butuh bantuan, apa mau nolongin?
Wartadana sendiri akan menggeleng.
Karena ini adalah orang yang punya kebiasaan buruk.
Hidup wartadana saja sudah banyak drama, buat apa nambahin drama baru karna orang lain?
Kebayang nggak, kalo kita adalah orang yang doyan ngutang itu?
Kebayang siapa lagi yang akan bantuin kita di saat urgent? Almost nobody…

Hidup Emang Nggak Mudah
Hidup emang nggak pernah mudah.
Bukan karena kita hanyalah pekerja yang gajinya terbatas.
Bukan pula karena gaji hanya sedikit di atas UMR.
Bukan juga karena pengeluaran nggak ada habis-habisnya.
Tapi karna nggak ada hal yang pasti dalam hidup.

Artinya nggak ada yang benar-benar ‘salah’ ataupun benar-benar ‘betul’.
- Kalo nggak habisin uang buat hiburan, kita akan stres.
- Tapi saat kita nggak bayar hutang demi enjoy life, besoknya stres pas terima tagihan.
Makanya balik ke kita masing-masing.
Maunya apa?
Fokusnya apa?
Semoga 5 mindset bebas hutang di atas, membantu untuk at least nggak nambah hutang lain.
Susah dikit sekarang, bisa senang di masa depan?
BACA JUGA :
- 10 Alasan Pentingnya Mengatur Keuangan Sedari Muda
- 6 Cara Tepat Melunasi Hutang
- A Big No : Investasi Reksadana Pake Uang Kartu Kredit
- 10 Pertanyaan Sebelum Kamu Minjam Uang
Saya sendiri jarang pakai kartu kredit untuk belanja atau sejenisnya.
Kebanyakan dipakai untuk gestun dan bayar asuransi bulanan. ( autodebet)
Kadang pikiran saya ini susah. begitu kadang ada sedikit kesulitan. maka langsung kepikir gestun.
Saat sudah gestun. Malah yang di pikirin ngak usah bayar full. Sisa kan sebagian duitnya. Mana tau mendadak ada keperluan (Disini menurut saya seperti jebakan batman)
Hi Mas Teddy,
Dulu saya juga pernah gitu. Gestun melulu. Pagi bayar sorenya tarik lagi. Dan bayarnya mininal melulu setiap bulannya.
Dan uang yang kita pikir letak di rekening aja, mana tau nanti kepake, ujung-ujungnya juga bakalan ludes – ada aja pengeluarannya.
Tapi karna sudah lewat, lebih baik nggak usah disesali Mas. Mari berbenah buat ke depannya.
Yang penting sekarang sudah kepikiran untuk mengurangi pemakaian kartu kredit.
Kalo takut kebablasan, asuransi boleh didebet manual dari rekening dulu Mas.
Dan sebisa mungkin jangan gestun lagi. Mungkin mengubah kebiasaan nggak bisa langsun melainkan perlahan-lahan.
Tetap semangat Mas Teddy.
Thanks..
alhamdulillah si saya hutang nga sampe ngitung bulan karna pas kepepet aja karena aku tau cari duit susah banget harus pontang panting cari sana sini dan hasil juga ga pasti,tapi entah kenapa dr dulu sampe skrng ak masih sering terjebak dengan kebodohan diri sendri sudah tau orang bakal nga balikin uangku tapi tetep aja gini² terus.. aku kudu piye min padahal niatku mau nyambung silaturahmi
ternyata aku gak sendiri
🙂